Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reuters: Indonesia Memilih Presiden Baru di Bawah Bayang-bayang Petahana yang Berpengaruh

Kompas.com - 14/02/2024, 06:34 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters

JAKARTA, KOMPAS.com – Salah satu kantor berita terbesar di dunia, Reuters, menyoroti agenda pemilihan presiden (Pilpres) di Indonesia yang berada di bawah bayang-bayang petahana, Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Pada Rabu (14/2/2024), Reuters menerbitkan artikel berjudul “Indonesia votes for new president under shadow of influential incumbent” di situs web mereka.

Dalam artikel tersebut disebutkan, bahwa Indonesia akan mengadakan pemilihan umum (pemilu) dengan proporsi yang sangat besar pada Rabu ini, dengan tajuk utama persaingan untuk menggantikan Presiden Jokowi yang sangat populer.

Baca juga: New York Times: Periode Presiden Indonesia Berakhir, tapi Dinastinya Dimulai

Reuters menyebut, Jokowi adalah seorang pemimpin yang pengaruhnya sangat besar yang dapat menentukan siapa yang akan memimpin negara demokrasi terbesar ketiga di dunia ini.

Hampir 259.000 kandidat memperebutkan 20.600 kursi di seluruh Indonesia dalam pemilihan umum satu hari terbesar di dunia ini.

Namun, dikatakan, semua perhatian tertuju pada kursi kepresidenan dan nasib agenda ambisius Jokowi setelah satu dekade memimpin salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar dan tercepat di Asia tersebut.

Pilpres Indonesia kali ini mempertemukan dua mantan gubernur, yakni Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, melawan kandidat yang masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto.

Dalam artikel itu, Reuters menyinggung, bahwa Jokowi telah secara diam-diam mendukung dan bertaruh pada mantan rivalnya, Prabowo sebagai calon penerus untuk melestarikan warisannya, termasuk peran putranya sebagai calon wakil presiden.

“Jokowi, yang tidak dapat mencalonkan diri lagi, tidak secara eksplisit mendukung seorang kandidat, namun dukungan tersiratnya berdampak ke Prabowo, yang selama kampanye telah memimpin semua jajak pendapat yang paling banyak ditonton di Indonesia, dengan dua survei minggu lalu memproyeksikan dia akan memenangkan mayoritas suara dan menghindari putaran kedua,” tulis Reuters.

Baca juga: Debat Capres 2024, Isu Laut China Selatan Disorot Media Asing

Survei-survei tersebut menunjukkan Prabowo mendapat dukungan 51,8 persen dan 51,9 persen, dengan Anies dan Ganjar terpaut 27 dan 31 poin.

Untuk menang langsung, pasangan calon presiden dan wakil presiden di Indonesia membutuhkan lebih dari 50 persen suara dan mendapatkan 20 persen suara di setengah dari jumlah provinsi.

Reuters lalu mengutip beberapa pakar yang menyebut Jokowi punya pengaruh terhadap popularitas Prabowo.

"Jokowi sebagai faktor penentu telah dibuktikan dengan meningkatnya popularitas Prabowo," kata Arya Fernandes dari Pusat Studi Strategis dan Internasional Indonesia.

"Namun apakah Prabowo dapat menang dalam satu putaran atau tidak, ada beberapa faktor lain di luar Jokowi," ujarnya, dengan mencatat bahwa jumlah pemilih akan sangat penting bagi Prabowo.

"Efek Jokowi telah mencapai tingkat maksimum," tambah Arya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com