BEIRUT, KOMPAS.com - Setelah wakil pemimpin Hamas yaitu Saleh Al Aruri tewas di Beirut, Lebanon, Israel mengaku siap menghadapi skenario apa pun.
Salah satu pejabat tingkat tinggi di sektor keamanan Lebanon mengatakan kepada kantor berita AFP, Aruti tewas bersama para pengawalnya dalam serangan Israel.
Pejabat keamanan kedua mengonfirmasi informasi tersebut, sedangkan Hamas TV juga melaporkan Israel membunuh Aruri di Lebanon.
Baca juga: Serangan Drone Israel di Lebanon Tewaskan Wakil Pemimpin Hamas
Juru bicara militer Israel Daniel Hagari tidak secara langsung mengomentari peristiwa itu, tetapi kemudian berkata pasukannya dalam kesiapan sangat tinggi di semua lini, dalam pertahanan maupun serangan.
"Kami sangat siap menghadapi skenario apa pun," ujarnya.
Israel sudah beberapa kali mengumumkan kematian komandan dan petinggi Hamas di Gaza selama perang, dan Aruri adalah tokoh paling terkenal yang tewas.
Kematiannya terjadi dalam serangan pertama Israel di ibu kota Lebanon sejak perang Israel-Hamas dimulai.
Serangan ini menambah kekhawatiran perang Israel-Hamas yang berlangsung hampir tiga bulan dapat meluas menjadi konflik regional.
Hamas menyebut kematian Aruri tidak akan berujung pada kekalahan, sedangkan sekutunya yang berbasis di Lebanon yaitu Hezbollah bersumpah peristiwa ini tidak akan dibiarkan begitu saja.
Baca juga:
Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengecam serangan ini dan mengatakan, itu bertujuan menarik Lebanon lebih jauh ke dalam perang.
Aruri tinggal di pengasingan dan Israel menuduhnya mendalangi sejumlah serangan.
Serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.140 orang, mayoritas adalah warga sipil menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Hamas juga menyandera sekitar 250 orang, dan saat ini 129 di antaranya masih disandera menurut data Israel.
Adapun serangan balasan Israel yang tanpa henti di Gaza menewaskan sedikitnya 22.185 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.
Baca juga: Mahkamah Agung Israel Batalkan UU Kontroversial yang Disahkan PM Netanyahu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.