Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-734 Serangan Rusia ke Ukraina: Banyak Negara Konfirmasi Tak Akan Kirim Pasukan ke Ukraina

Kompas.com - 28/02/2024, 13:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

"Apa yang telah disepakati sejak awal di antara kami dan satu sama lain juga berlaku untuk masa depan, yaitu tidak akan ada tentara di tanah Ukraina yang dikirim ke sana oleh negara-negara Eropa atau negara-negara NATO," kata Scholz kepada para wartawan.

Ia menambahkan, tentara yang berbasis di negara-negara tersebut juga tidak boleh berpartisipasi aktif dalam peristiwa perang di Ukraina untuk melawan Rusia.

Kata Swedia

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, yang negaranya akan bergabung dengan NATO, pada Selasa juga mengatakan bahwa pihaknya saat ini tidak berencana untuk mengirim pasukan darat ke Ukraina.

"Itu tidak ada dalam rencana kami untuk saat ini," kata Kristersson kepada lembaga penyiaran publik Swedia, SVT.

Dia bereaksi terhadap komentar Macron, yang mengatakan bahwa para pemimpin Barat tidak boleh mengesampingkan pengiriman pasukan darat untuk membantu Ukraina mengalahkan pasukan Rusia.

"Untuk saat ini, kami sedang sibuk mengirimkan peralatan (militer) canggih ke Ukraina," kata Kristersson.

Stockholm mengumumkan pada tanggal 20 Februari bahwa mereka akan memberikan bantuan pertahanan kepada Ukraina senilai 7,1 milyar kronor, termasuk peluru artileri, pertahanan udara, kapal, ranjau, torpedo, dan pelatihan untuk tentara Ukraina.

Kristersson mengatakan bahwa saat ini "tidak ada permintaan" dari Ukraina untuk pasukan darat Barat.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-730 Serangan Rusia ke Ukraina: Kerugian Rusia 5X Lipat Ukraina | 95 Persen Nuklir Rusia Dimodernisasi

Polandia, Republik Ceko, dan Inggris tidak berencana

PM Polandia dan PM Republik Ceko pada Selasa mengatakan pula, bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk mengirim pasukan ke Ukraina.

Namun, mereka bersikeras bahwa semua negara Eropa bakal memberikan dukungan penuh kepada Kyiv dalam melawan invasi Rusia.

Perdana Menteri Polandia Donald Tusk tengah bertemu dengan Perdana Menteri Ceko Petr Fiala di Praha menjelang pertemuan Visegrad Group –sebuah aliansi negara-negara Eropa Tengah.

“Kami tidak mempertimbangkan pengiriman pasukan kami ke Ukraina dan kami memiliki posisi yang sama dengan Republik Ceko dalam hal ini,” kata Tusk dalam konferensi pers bersama hari Selasa dengan Fiala.

Juru bicara Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, pada Selasa pun menegaskan bahwa Inggris tidak berencana mengerahkan tentara ke Ukraina dalam jumlah besar.

“Inggris sudah memiliki sejumlah kecil personel di negaranya yang mendukung angkatan bersenjata Ukraina, termasuk untuk pelatihan medis,” kata juru bicara Perdana Menteri Rishi Sunak kepada wartawan.

“Kami tidak punya rencana untuk melakukan pengerahan skala besar. Inggris juga melatih sejumlah besar personel Ukraina di Inggris. Kami jelas mendukung pasukan Ukraina juga melalui penyediaan peralatan dan perbekalan," jelas sumber itu.

Tanggapan Rusia

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa mengatakan, mengirim pasukan ke Ukraina bukanlah kepentingan negara-negara Barat, setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa opsi itu ada di atas meja.

"Ini sama sekali bukan kepentingan negara-negara ini, mereka harus menyadari hal ini," kata Peskov setelah ditanyai tentang pernyataan Macron.

Ia menambahkan bahwa banyak negara "menyimpan penilaian yang cukup bijaksana mengenai potensi bahaya dari tindakan semacam itu".

"Fakta bahwa kemungkinan pengiriman beberapa kontingen dari negara-negara NATO ke Ukraina sedang didiskusikan adalah elemen baru yang sangat penting," katanya.

Dia mencatat bahwa Kremlin sangat menyadari posisi Macron tentang perlunya memberikan kekalahan strategis pada Rusia.

Ketika ditanya apakah kemunculan pasukan NATO di Ukraina akan mengarah pada konfrontasi langsung antara aliansi tersebut dan Rusia, Peskov mengatakan bahwa hal itu adalag sebuah keniscayaan.

"Dalam hal ini, kita tidak perlu berbicara tentang kemungkinan, tetapi tentang keniscayaan (konfrontasi)," kata Peskov.

"Dan negara-negara ini perlu... bertanya pada diri sendiri apakah (konfrontasi) itu demi kepentingan mereka dan, terutama, apakah itu demi kepentingan warga negara," katanya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-729 Serangan Rusia ke Ukraina: Niat Putin Mendominasi Ukraina | Sanksi Baru Uni Eropa

Spanyol menentang pengerahan pasukan Uni Eropa ke Ukraina

Spanyol pada Selasa mengatakan pihaknya menentang pengerahan pasukan Eropa di Ukraina setelah Presiden Perancis Emmanuel Macron menolak mengesampingkan pengiriman tentara Barat.

“Mengenai apakah kami mendukung pengerahan pasukan Eropa ke Ukraina, kami sudah menyatakan posisi kami dengan jelas dan kami tidak setuju,” kata Juru Bicara Pemerintah Pilar Alegria.

“Kita harus berkonsentrasi pada hal yang paling mendesak, yaitu mempercepat pengiriman peralatan (militer) ke Kyiv," katanya.

Halaman:

Terkini Lainnya

WNI di Singapura Luncurkan 'MISI', Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

WNI di Singapura Luncurkan "MISI", Saling Dukung di Bidang Pendidikan dan Pengembangan Profesional

Global
Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Sebelum Tewas, Raisi Diproyeksikan Jadi Kandidat Utama Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Biden Sebut Serangan Israel Bukan Genosida Saat Korban Tewas di Gaza Capai 35.562 Orang

Global
Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Israel: 4 Jenazah Sandera Diambil dari Terowongan Gaza

Global
Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Polandia Tangkap 9 Orang yang Diduga Bantu Rencana Sabotase Rusia

Global
Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Ikut Pelatihan, 1 Tentara Korea Selatan Tewas akibat Ledakan Granat

Global
Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Hasil Penyelidikan Awal Ungkap Helikopter Presiden Iran Tak Punya Transponder

Global
Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Ebrahim Raisi Meninggal, Iran Akan Adakan Pemilihan Presiden pada 28 Juni

Global
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC) dan Mengapa ICC Mempertimbangkan Surat Perintah Penangkapan bagi Pemimpin Israel dan Hamas?

Internasional
Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Pemakaman Presiden Iran Akan Diadakan pada Kamis 23 Mei, Berikut Prosesinya

Global
Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Rangkuman Hari Ke-817 Serangan Rusia ke Ukraina: 29 Drone Dijatuhkan | Penembakan Rusia Tewaskan 2 Orang

Global
Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Di Iran, Meninggalnya Presiden Disambut Duka dan Perayaan Terselubung

Global
Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Global
Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Tsai Ing-wen, Mantan Presiden Taiwan yang Dicintai Rakyat

Internasional
Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com