Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika "Armada Hantu" Rusia Langgar Sanksi Embargo Minyak...

Kompas.com - 26/02/2024, 14:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Perlindungan ini penting bagi kapal komersial yang menghadapi risiko perang, tabrakan, atau kerusakan lingkungan seperti tumpahan minyak.

Sekitar 90 hingga 95 persen pasar asuransi P&I terdiri dari perusahaan asuransi dari Uni Eropa dan Inggris, yang keduanya telah menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Baca juga: Pemain Minyak Sawit Raksasa di Malaysia: UU Deforestasi UE Tak Akan Rugikan Ekspor, tapi...

Segelap mungkin

KSE mengatakan, hampir tiga perempat dari kapal tanker bayangan yang digunakan Moskwa pada Desember dibangun lebih dari 15 tahun yang lalu.

Mereka secara teratur memperingatkan bahwa kapal-kapal tua menimbulkan “risiko lingkungan yang besar”, khususnya bagi Uni Eropa karena kapal-kapal yang tidak dirawat dengan baik berada di garis pantai beberapa negara Eropa.

Setelah beberapa insiden yang melibatkan armada tersebut, Elisabeth Braw, peneliti senior di American Enterprise Institute, menulis di situs Politico pada Oktober lalu bahwa ini adalah bencana besar yang menunggu untuk terjadi.

“Kecelakaan ini bukan hanya disebabkan karena kapal-kapal tersebut sudah tua dan tidak dirawat dengan baik,” katanya.

Braw mencatat bahwa untuk menjadi "segelap mungkin", kapal sering kali mematikan sistem identifikasi otomatis (AIS)—sinyal tipe GPS yang digunakan kapal komersial untuk menghindari tabrakan—sehingga menambah risiko tambahan.

“Bayangkan jika jalanan di dunia dipenuhi dengan kendaraan yang tidak diasuransikan, tetapi tidak lolos inspeksi dan tidak menggunakan lampunya—itulah yang terjadi di lautan dunia,” tambahnya.

Baca juga: Indonesia Jadi Pemasok Minyak Nabati Terbesar ke India, Lewati Malaysia

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul Kekhawatiran di Balik 'Armada Hantu' Rusia yang Melanggar Sanksi Embargo Minyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com