Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Tingkatkan Ekspor Minyak Sawit ke China 500.000 Ton Per Tahun

Kompas.com - 25/09/2023, 18:55 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia akan meningkatkan ekspor minyak sawit ke China sebesar 500.000 ton per tahun.

Rencana ini nyatanya datang di tengah adanya tekanan dari pembatasan baru Uni Eropa (UE) yang menyasar deforestasi.

Pada Desember 2022, UE telah menyetujui undang-undang deforestasi yang mewajibkan perusahaan-perusahaan membuat pernyataan uji tuntas yang menunjukkan kapan dan di mana komoditas mereka diproduksi dan memberikan informasi yang "dapat diverifikasi" bahwa kelapa sawit tidak ditanam di lahan yang digunduli setelah 2020, atau berisiko terkena denda yang besar.

Baca juga: Pemain Minyak Sawit Raksasa di Malaysia: UU Deforestasi UE Tak Akan Rugikan Ekspor, tapi...

UE tampak tengah mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memerangi perubahan iklim dan perusakan lingkungan.

Minyak sawit dituding oleh para pencinta lingkungan sebagai pemicu kerusakan hutan hujan di Malaysia dan Indonesia, yang secara bersama-sama menghasilkan 85 persen dari produksi global.

Tetapi aturan-aturan Uni Eropa telah menjadi sangat kontroversial di negara-negara produsen, dengan Malaysia dan Indonesia memprotes langkah tersebut.

Ekspor Malaysia

Menteri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Fadillah Yusof mengatakan negaranya sekarang meningkatkan ekspor ke China, importir utama komoditas ini.

"Impor minyak kelapa sawit dan produk berbasis kelapa sawit dari Malaysia mencapai 3,14 juta ton pada tahun 2022," ujarnya kepada Kantor berita AFP.

Baca juga: Bahas UU Deforestasi, Indonesia dan Malaysia Kirim Utusan Minyak Sawit ke Uni Eropa

Dia menyebut, jumlah tersebut akan bertambah pada akhir tahun ini atau awal tahun depan dengan adanya tambahan serapan sebesar 500.000 ton minyak sawit oleh "Negeri Tirai Bambu".

Peningkatan ini merupakan hasil dari kesepakatan antara perusahaan produk kelapa sawit yang bermarkas di Malaysia, Sime Darby Oils International, dengan perusahaan milik negara China, Guangxi Beibu Gulf International Port Group.

Kesepakatan ini, kata Yusof, pasti akan membantu Malaysia melawan pembatasan yang dilakukan Eropa.

"Para importir China membeli produk-produk hilir kelapa sawit yang bernilai tambah tinggi yang diproduksi dari Malaysia," ujarnya.

Minyak sawit adalah minyak nabati yang memiliki banyak kegunaan.

Minyak ini diperlukan dalam makanan seperti kue, cokelat dan margarin, serta kosmetik, sabun dan sampo.

Ekspor minyak kelapa sawit Malaysia ke China diperkirakan akan mencapai 3,2 juta metrik ton pada tahun 2023, ujar Yusof.

Baca juga: Malaysia Nyatakan Akan Terus Gandeng Indonesia Lawan Kritik UE Terkait Minyak Sawit

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com