Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2023, 14:37 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Penulis: Reuters/VOA Indonesia

BEIJING, KOMPAS.com - Populasi China yang mencapai 1,4 miliar diperkirakan masih kurang untuk mengisi semua apartemen kosong yang berserakan di seluruh negeri, kata seorang mantan pejabat pada Sabtu (23/9/2023).

Hal tersebut merupakan sebuah kritik publik yang jarang terjadi terhadap pasar properti yang dilanda krisis di negara tersebut.

Sektor properti China, yang pernah menjadi pilar perekonomian, anjlok sejak 2021 ketika raksasa real estate China Evergrande Group gagal membayar kewajiban utangnya menyusul pembatasan pinjaman baru.

Baca juga: Awal Mula Krisis Properti China dan Dampaknya

Pengembang ternama seperti Country Garden Holdings terus terhuyung-huyung mendekati kondisi gagal bayar, bahkan sampai hari ini, sehingga membuat sentimen pembeli rumah tetap tertekan.

Pada akhir Agustus, total luas lantai rumah yang tidak terjual mencapai 648 juta meter persegi, menurut data terbaru dari Biro Statistik Nasional (NBS).

Jumlah tersebut setara dengan 7,2 juta rumah, menurut perhitungan Reuters, berdasarkan rata-rata ukuran rumah sebesar 90 meter persegi.

Angka tersebut belum termasuk sejumlah proyek perumahan yang telah terjual tetapi mangkrak karena masalah finansial, atau beberapa rumah yang dibeli oleh spekulan pada saat harga rumah naik pada 2016 yang masih kosong.

“Berapa banyak rumah kosong yang ada saat ini? Masing-masing ahli memberikan angka yang berbeda-beda, dan yang paling ekstrem percaya bahwa jumlah rumah kosong saat ini cukup untuk 3 miliar orang,” kata He Keng (81), mantan wakil kepala biro statistik.

Baca juga: Perempuan Terkaya di Asia Kehilangan Separuh Hartanya karena Krisis Properti China

“Perkiraan itu mungkin agak berlebihan, tetapi 1,4 miliar orang mungkin tidak cukup untuk mengisi seluruhnya (properti),” katanya di sebuah forum di Kota Dongguan, China selatan, menurut sebuah video yang dirilis oleh media resmi China News Service.

Pandangan negatifnya terhadap sektor yang penting secara ekonomi di forum publik sangat kontras dengan narasi resmi yang mengatakan bahwa perekonomian China memiliki ketahanan yang baik.

“Segala macam komentar yang meramalkan keruntuhan perekonomian China terus muncul sesekali, tetapi yang runtuh adalah retorika, bukan perekonomian China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri pada konferensi pers baru-baru ini.

Baca juga: Penyebab Krisis Properti di China dan Kenapa Bisa Bahayakan Dunia

Artikel ini pernah dimuat di VOA Indonesia dengan judul China Hadapi Kelebihan Pasokan Properti.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Awalnya Gugat Wanita karena Menolak Cintanya, Pria Ini Malah Dilaporkan Balik karena Jual MacBook Palsu

Awalnya Gugat Wanita karena Menolak Cintanya, Pria Ini Malah Dilaporkan Balik karena Jual MacBook Palsu

Global
Pemuda Ini Kesal Cuma Diberi Selamat, Sebelumnya Habiskan Rp 3,3 Juta Saat Pacar yang Ultah

Pemuda Ini Kesal Cuma Diberi Selamat, Sebelumnya Habiskan Rp 3,3 Juta Saat Pacar yang Ultah

Global
Wanita AS Kecanduan Ngemil Bedak Bayi, Konsumsi Satu Wadah Setiap Hari

Wanita AS Kecanduan Ngemil Bedak Bayi, Konsumsi Satu Wadah Setiap Hari

Global
Ratusan Orang di AS dan Kanada Terserang Wabah Salmonella dari Melon Kemasan

Ratusan Orang di AS dan Kanada Terserang Wabah Salmonella dari Melon Kemasan

Global
Dulu Dikenal sebagai Anak Ajaib Kuliah di Usia 10 Tahun, Pria Ini Kini Menganggur

Dulu Dikenal sebagai Anak Ajaib Kuliah di Usia 10 Tahun, Pria Ini Kini Menganggur

Global
Tak Sengaja Bagikan Kode QR di Media Sosial, Wanita Ini Kaget Tiba-tiba Dapat Tagihan Rp 931 Juta

Tak Sengaja Bagikan Kode QR di Media Sosial, Wanita Ini Kaget Tiba-tiba Dapat Tagihan Rp 931 Juta

Global
Tak Sengaja Terpukul Saat Latihan, Bintang Bisbol SMA Ini Kena Mati Otak

Tak Sengaja Terpukul Saat Latihan, Bintang Bisbol SMA Ini Kena Mati Otak

Global
Rusia Dituduh Lakukan Kampanye Siber, Sasar Politisi Inggris dan AS

Rusia Dituduh Lakukan Kampanye Siber, Sasar Politisi Inggris dan AS

Global
600 Pembelot Asal Korea Utara yang Dideportasi China Hilang Tanpa Kabar

600 Pembelot Asal Korea Utara yang Dideportasi China Hilang Tanpa Kabar

Global
Penulis Gaza Deskripsikan Suasana Apokaliptik Gaza: Belum Pernah Seperti Ini Sebelumnya...

Penulis Gaza Deskripsikan Suasana Apokaliptik Gaza: Belum Pernah Seperti Ini Sebelumnya...

Global
Kirim Pesan Rasis Terkait Meghan Markle, Mantan Polisi Inggris Dihukum

Kirim Pesan Rasis Terkait Meghan Markle, Mantan Polisi Inggris Dihukum

Global
Guru Ini Terima Hadiah Seharga Mobil dari Siswanya Usai Dipromosikan Jadi Kepala Sekolah

Guru Ini Terima Hadiah Seharga Mobil dari Siswanya Usai Dipromosikan Jadi Kepala Sekolah

Global
Tamara: Saya Dijual Rp 140.000 untuk Menikah di Usia 12 Tahun

Tamara: Saya Dijual Rp 140.000 untuk Menikah di Usia 12 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-652 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilpres Rusia Digelar 17 Maret | Produksi Senjata AS Pindah ke Ukraina

Rangkuman Hari Ke-652 Serangan Rusia ke Ukraina: Pilpres Rusia Digelar 17 Maret | Produksi Senjata AS Pindah ke Ukraina

Global
Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Peran Besar Inggris dalam Membangun Singapura Jadi Kota Metropolitan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com