Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/09/2023, 17:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BANGKOK, KOMPAS.com - Polisi Thailand pada Senin (25/9/2023) menggerebek rumah salah satu perwira paling terkenal di negara itu, yakni Wakil Kepala Polisi Nasional Surachate Hakparn.

Itu menjadi bagian dari serangkaian penggerebekan yang menargetkan jaringan judi online ilegal yang dijuluki "Betflix".

Sebagian besar bentuk taruhan adalah ilegal di Thailand, dengan pihak berwenang berusaha keras baru-baru ini untuk menutup situs-situs perjudian ilegal yang bermunculan.

Baca juga: Polisi Malaysia Tangkap 11 WNI terkait Judi Online

Thailand mengidentifikasi situs perjudian ilegal tersebut seringkali dimiliki oleh orang asing,

Penyelidikan yang luas di enam provinsi membuat tim SWAT menggerebek sekitar 30 lokasi, termasuk rumah Wakil Kepala Polisi Nasional Thailand Surachate Hakparn di pusat kota Bangkok.

Surachate termasuk sosok polisi yang terkenal di Thailand karena sering muncul di media untuk memberikan informasi terbaru tentang investigasi. Dia membantah keterlibatannya dalam dugaan perjudian.

"Saya sama sekali tidak khawatir, karena saya tidak terlibat dalam hal ini dan saya dapat menjawab pertanyaan apa pun," katanya kepada wartawan di luar rumahnya saat penggerebekan sedang berlangsung, sebagaimana dikutip dari AFP.

Penyelidikan Betflix

Mayor Jenderal Polisi Thailand Trairong Phiwpan mengatakan, penggerebekan tersebut berasal dari penyelidikan terhadap situs web perjudian yang disebut "Betflix" dan 12 situs anak perusahaan.

Baca juga: Malaysia Tangkap 6 WNI terkait Judi Online, Raup Untung Rp5 Miliar per Tahun

Menurut dia, para penyelidik telah mengeluarkan 23 surat perintah penangkapan, termasuk delapan untuk petugas polisi.

Petugas yang melakukan penggerebekan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui rumah siapa itu.

Dikenal dengan julukan "Big Joke" -karena senioritasnya, bukan selera humornya-, Surachate bersikeras bahwa surat perintah penggeledahan rumahnya "tidak wajar" dan mengisyaratkan adanya persaingan di dalam kepolisian.

"Hari ini saya melihat ini tidak lebih dari politik internal di dalam kepolisian," katanya.

Penggerebekan ini terjadi hanya beberapa hari sebelum pemilihan kepala polisi baru, dengan Surachate disebut-sebut sebagai kandidat yang mungkin.

Perwira yang sudah lama menjabat ini telah dikaitkan dengan tokoh-tokoh kuat di pemerintahan sebelumnya. Dia juga punya julikan "kucing dengan sembilan nyawa".

Surachate ditunjuk oleh mantan Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan sebagai kepala Biro Imigrasi pada September 2018.

Dia menghilang pada 2019 karena alasan yang tidak jelas, sebelum perdana menteri saat itu, Prayut Chan-o-cha, mengangkatnya sebagai penasihat khusus untuk strategi kepolisian pada tahun 2021.

Baca juga: Polisi Jepang Tangkap Warga yang Habiskan BLT Nyasar Rp 5,2 Miliar untuk Judi Online

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin, yang mulai menjabat bulan lalu, mengatakan kepada wartawan bahwa ia sedang memantau situasi.

"Mungkin ada kebutuhan untuk membentuk komite investigasi independen karena ini adalah masalah besar. Ini memengaruhi moral dan kesan publik terhadap polisi," katanya.

Polisi Thailand sendiri telah lama dirundung oleh tuduhan korupsi yang mewabah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Eks Menlu AS Henry Kissinger Meninggal pada Usia 100 Tahun

Eks Menlu AS Henry Kissinger Meninggal pada Usia 100 Tahun

Global
Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia

Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia

Global
Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Global
[POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

[POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

Global
Rusia Tingkatkan Serangan ke Avdiivka Ukraina, Tembakkan 1.000 Peluru

Rusia Tingkatkan Serangan ke Avdiivka Ukraina, Tembakkan 1.000 Peluru

Global
Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Global
Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Global
Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Global
Charlie Munger, Mitra Bisnis Terlama Warren Buffett, Meninggal di Usia 99 Tahun

Charlie Munger, Mitra Bisnis Terlama Warren Buffett, Meninggal di Usia 99 Tahun

Global
Meski Bantuan Berkurang, Ukraina Tegaskan Tak Akan Mundur Lawan Rusia

Meski Bantuan Berkurang, Ukraina Tegaskan Tak Akan Mundur Lawan Rusia

Global
Turkiye Akan Restui Swedia Gabung NATO dalam Beberapa Minggu

Turkiye Akan Restui Swedia Gabung NATO dalam Beberapa Minggu

Global
Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 21 Drone Rusia dan Rudal dalam Semalam

Global
Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Sejarah Wilayah Tepi Barat dalam Konflik Israel-Palestina

Internasional
Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Istri Kepala Mata-mata Militer Ukraina Diracun, Ada Konspirasi Internal?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com