BANGKOK, KOMPAS.com - Polisi Thailand pada Senin (25/9/2023) menggerebek rumah salah satu perwira paling terkenal di negara itu, yakni Wakil Kepala Polisi Nasional Surachate Hakparn.
Itu menjadi bagian dari serangkaian penggerebekan yang menargetkan jaringan judi online ilegal yang dijuluki "Betflix".
Sebagian besar bentuk taruhan adalah ilegal di Thailand, dengan pihak berwenang berusaha keras baru-baru ini untuk menutup situs-situs perjudian ilegal yang bermunculan.
Baca juga: Polisi Malaysia Tangkap 11 WNI terkait Judi Online
Thailand mengidentifikasi situs perjudian ilegal tersebut seringkali dimiliki oleh orang asing,
Penyelidikan yang luas di enam provinsi membuat tim SWAT menggerebek sekitar 30 lokasi, termasuk rumah Wakil Kepala Polisi Nasional Thailand Surachate Hakparn di pusat kota Bangkok.
Surachate termasuk sosok polisi yang terkenal di Thailand karena sering muncul di media untuk memberikan informasi terbaru tentang investigasi. Dia membantah keterlibatannya dalam dugaan perjudian.
"Saya sama sekali tidak khawatir, karena saya tidak terlibat dalam hal ini dan saya dapat menjawab pertanyaan apa pun," katanya kepada wartawan di luar rumahnya saat penggerebekan sedang berlangsung, sebagaimana dikutip dari AFP.
Mayor Jenderal Polisi Thailand Trairong Phiwpan mengatakan, penggerebekan tersebut berasal dari penyelidikan terhadap situs web perjudian yang disebut "Betflix" dan 12 situs anak perusahaan.
Baca juga: Malaysia Tangkap 6 WNI terkait Judi Online, Raup Untung Rp5 Miliar per Tahun
Menurut dia, para penyelidik telah mengeluarkan 23 surat perintah penangkapan, termasuk delapan untuk petugas polisi.
Petugas yang melakukan penggerebekan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui rumah siapa itu.
Dikenal dengan julukan "Big Joke" -karena senioritasnya, bukan selera humornya-, Surachate bersikeras bahwa surat perintah penggeledahan rumahnya "tidak wajar" dan mengisyaratkan adanya persaingan di dalam kepolisian.
"Hari ini saya melihat ini tidak lebih dari politik internal di dalam kepolisian," katanya.
Penggerebekan ini terjadi hanya beberapa hari sebelum pemilihan kepala polisi baru, dengan Surachate disebut-sebut sebagai kandidat yang mungkin.
Perwira yang sudah lama menjabat ini telah dikaitkan dengan tokoh-tokoh kuat di pemerintahan sebelumnya. Dia juga punya julikan "kucing dengan sembilan nyawa".
Surachate ditunjuk oleh mantan Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan sebagai kepala Biro Imigrasi pada September 2018.
Dia menghilang pada 2019 karena alasan yang tidak jelas, sebelum perdana menteri saat itu, Prayut Chan-o-cha, mengangkatnya sebagai penasihat khusus untuk strategi kepolisian pada tahun 2021.
Baca juga: Polisi Jepang Tangkap Warga yang Habiskan BLT Nyasar Rp 5,2 Miliar untuk Judi Online
Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin, yang mulai menjabat bulan lalu, mengatakan kepada wartawan bahwa ia sedang memantau situasi.
"Mungkin ada kebutuhan untuk membentuk komite investigasi independen karena ini adalah masalah besar. Ini memengaruhi moral dan kesan publik terhadap polisi," katanya.
Polisi Thailand sendiri telah lama dirundung oleh tuduhan korupsi yang mewabah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.