Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Trump Ancam NATO | Media Asing Sorot Pemilu Indonesia

Kompas.com - 19/02/2024, 07:05 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

4. Armenia Sebut Azerbaijan Rencanakan Perang Skala Penuh

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Kamis (15/2/2024) mengatakan, Azerbaijan sedang merencanakan perang skala penuh melawan negaranya.

Komentar Pashinyan dilontarkan dua hari setelah pertempuran kecil di perbatasan kedua negara yang menewaskan empat tentara Armenia.

Kedua negara bertetangga di Kaukasus ini terus bersitegang sejak Baku merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh yang dihuni orang-orang Armenia pada September 2023.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Apa Pokok Konflik Armenia dan Azerbaijan?

5. Beda Pandangan Biden dan Trump soal NATO dan Peran AS di Dunia

Mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan, jika terpilih ia tidak akan membela anggota NATO yang tidak ikut membayar belanja pertahanan, dan paket pendanaan militer asing terhenti di Kongres.

Kedua kejadian ini mencerminkan perpecahan besar mengenai bagaimana dua kandidat presiden Amerika dan para pemilih mereka berpandangan mengenai peran Amerika di dunia.

Biden, yang hendak memperkuat koalisi melawan musuh sebagai prinsip utama kebijakan luar negerinya, menganjurkan lebih banyak kerja sama internasional secara keseluruhan.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Biden Yakinkan Zelensky Bantuan Militer 60 Miliar Dollar Sedang Proses

6. Ukraina Tarik Pasukan dari Pertempuran di Kota Avdiivka, Apa yang Terjadi?

Pasukan Ukraina menarik diri dari Kota Avdiivka ketika situasinya telah memburuk dalam beberapa hari terakhir.

Hal itu diungkapkan oleh Jenderal Oleksandr Tarnavsky yang memimpin daerah itu pada Sabtu (17/2/2024) pagi.

Ini menjadi kemenangan simbolis yang signifikan bagi Rusia menjelang peringatan dua tahun invasi pada 24 Februari, dan merupakan perolehan teritorial paling signifikan sejak merebut Bakhmut Mei lalu.

Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Zelensky Ajak Trump ke Garis Depan Perang Rusia-Ukraina

7. Usai Diumumkan Wajib Militer, Ribuan Pemuda Antre Visa untuk Tinggalkan Myanmar

Lebih dari seribu orang mengantre di luar Kedutaan Besar Thailand di Yangon Myanmar pada Jumat (16/2/2024) untuk mendapatkan visa.

Harapannya, dengan visa itu pemuda dan pemudi bisa meninggalkan Myanmar pasca diumumkannya wajib militer di negara tersebut.

Dikutip dari Mothership pada Minggu (18/2/2024), wajib militer itu diberlakukan bagi semua laki-laki berusia 18-35 tahun dan perempuan berusia 18-27 tahun harus mengabdi hingga dua tahun.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com