KOMPAS.com - Kabar Dunia Sepekan kali ini mencakup ancaman Donald Trump terhadap negara anggota NATO yang tidak membayar iuran tahunan, dan sorotan media asing terhadap pemilihan umum atau pemilu Indonesia 2024.
Sementara itu, Armenia menyebut Azerbaijan akan melancarkan perang skala penuh dan Ukraina menarik pasukan dari pertempuran di Kota Avdiivka.
Berikut adalah rangkuman Kabar Dunia Sepekan pada Senin (12/2/2024) hingga Minggu (18/2/2024).
Baca juga: Putin: Ukraina, Masalah Hidup dan Mati bagi Rusia
Calon kandidat nomor satu Gedung Putih, Donald Trump, mengatakan akan "mendorong" Rusia untuk menyerang anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO yang tidak memenuhi kewajiban finansial mereka.
Hal tersebut merupakan pernyataan paling radikal yang pernah dia buat terhadap aliansi militer yang selama ini ia pertanyakan.
Saat para legislator AS sedang menggodog bantuan untuk Ukraina menjelang peringatan dua tahun invasi Rusia, mantan presiden tersebut justru berulang kali menyatakan bahwa tidak adil bagi Washington untuk terus membela 30 negara anggota NATO lainnya.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Geger Usai Diancam Trump, Berapa Biaya Iuran Negara NATO?
Donald Trump, yang berusaha untuk membatalkan hasil pemilihan demokratis rakyat AS pada 2020 menuduh bintang pop Taylor Swift sebagai sosok yang tidak setia jika mendukung Joe Biden sebagai presiden.
Trump khawatir bahwa Swift adalah agen Pentagon yang memiliki hubungan dekat dengan gelandang bertahan Kansas City Chiefs, Travis Kelce.
Kemenangan timnya di Super Bowl, menurut kerangka berpikir konspirasi Trump, dirancang untuk memberikan Swift platform untuk mempengaruhi pemilihan Biden.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Apa Jadinya jika Biden atau Trump Tak Ikut Pilpres AS 2024?
Pemilihan umum atau pemilu Indonesia 2024 turut diberitakan media asing, termasuk perolehan sementara hitung cepat suara (quick count).
Setidaknya ada tiga media asing yang memberitakan quick count terkini yaitu AFP (Perancis), Al Jazeera (Qatar), dan South China Morning Post.
Mencantumkan perolehan suara dari berbagai lembaga survei yang disetujui Pemerintah Indonesia, media-media ini sama-sama memberitakan keunggulan telak pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Media Asing Soroti Hubungan Prabowo-Jokowi Jelang Pemilu 2024
Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan pada Kamis (15/2/2024) mengatakan, Azerbaijan sedang merencanakan perang skala penuh melawan negaranya.
Komentar Pashinyan dilontarkan dua hari setelah pertempuran kecil di perbatasan kedua negara yang menewaskan empat tentara Armenia.
Kedua negara bertetangga di Kaukasus ini terus bersitegang sejak Baku merebut kembali wilayah Nagorno-Karabakh yang dihuni orang-orang Armenia pada September 2023.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Apa Pokok Konflik Armenia dan Azerbaijan?
Mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan, jika terpilih ia tidak akan membela anggota NATO yang tidak ikut membayar belanja pertahanan, dan paket pendanaan militer asing terhenti di Kongres.
Kedua kejadian ini mencerminkan perpecahan besar mengenai bagaimana dua kandidat presiden Amerika dan para pemilih mereka berpandangan mengenai peran Amerika di dunia.
Biden, yang hendak memperkuat koalisi melawan musuh sebagai prinsip utama kebijakan luar negerinya, menganjurkan lebih banyak kerja sama internasional secara keseluruhan.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Biden Yakinkan Zelensky Bantuan Militer 60 Miliar Dollar Sedang Proses
Pasukan Ukraina menarik diri dari Kota Avdiivka ketika situasinya telah memburuk dalam beberapa hari terakhir.
Hal itu diungkapkan oleh Jenderal Oleksandr Tarnavsky yang memimpin daerah itu pada Sabtu (17/2/2024) pagi.
Ini menjadi kemenangan simbolis yang signifikan bagi Rusia menjelang peringatan dua tahun invasi pada 24 Februari, dan merupakan perolehan teritorial paling signifikan sejak merebut Bakhmut Mei lalu.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Zelensky Ajak Trump ke Garis Depan Perang Rusia-Ukraina
Lebih dari seribu orang mengantre di luar Kedutaan Besar Thailand di Yangon Myanmar pada Jumat (16/2/2024) untuk mendapatkan visa.
Harapannya, dengan visa itu pemuda dan pemudi bisa meninggalkan Myanmar pasca diumumkannya wajib militer di negara tersebut.
Dikutip dari Mothership pada Minggu (18/2/2024), wajib militer itu diberlakukan bagi semua laki-laki berusia 18-35 tahun dan perempuan berusia 18-27 tahun harus mengabdi hingga dua tahun.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.