Ia memperingatkan tentang bahaya yang dapat muncul dari perkembangan AI saat mengumumkan pengunduran dirinya kepada surat kabar New York Times.
Dia mengaku sekarang menyesali pekerjaannya. Hinton pernah berkata kepada BBC soal beberapa bahaya chatbot AI cukup menakutkan.
"Saat ini, mereka tidak lebih cerdas dari kita, sejauh yang saya tahu. Tapi saya pikir tak lama lagi mereka mungkin akan begitu (menjadi lebih cerdas dari manusia)," jelas dia.
Dr Hinton juga mengakui bahwa usianya punya andil dalam keputusannya untuk meninggalkan Google.
"Usia saya 75 tahun, jadi sudah waktunya untuk pensiun," kata dia kepada BBC.
Riset terobosan Hinton tentang neural network dan deep learning membuka jalan untuk sistem-sistem AI masa kini seperti ChatGPT.
Sang psikolog kognitif dan ilmuwan komputer berdarah Inggris-Kanada ini berkata kepada BBC bahwa chatbot tak lama lagi dapat melampaui level informasi yang disimpan oleh otak manusia.
"Sekarang, yang kita saksikan ialah sistem-sistem AI seperti GPT-4 memiliki pengetahuan umum yang jauh melampaui pengguna manusia. Dalam hal nalar, ia tidak sebagus itu (manusia), tapi sudah melakukan penalaran sederhana. Dan, melihat laju kemajuannya, kita dapat berharap mereka menjadi lebih baik dengan cepat. Jadi kita perlu khawatir tentang itu," ucapnya.
Baca juga: Bapak Kecerdasan Buatan: AI Bisa Timbulkan Ancaman Lebih Mendesak daripada Perubahan Iklim
Sejumlah penduduk di Kota Philadelphia, Amerika Serikat, kedapatan lebih memilih mengandalkan layanan swasta ketimbang polisi negara untuk memastikan keamanan mereka.
Salah satunya adalah Neil Patel, pemilik SPBU Karco yang menyewa jasa agen perlindungan swasta Strategic Intervention Tactical Enforcement (SITE).
Dia mengaku mulai menyewa jasa SITE pada Desember 2022 setelah ATM di pom bensinnya dibobol pencuri dan polisi tidak menanggapi laporan tindak kejahatan tersebut selama enam jam.
Sepintas, penampilan personel SITE yang dikerahkan di SPBU Karco di Philadelphia tidak jauh berbeda dari polisi setempat.
Mereka berbadan tegap, mengenakan seragam yang dilengkapi dengan rompi antipeluru, serta membawa borgol dan senapan AR-15.
“Kami di sini bukan untuk menghajar orang. Kami di sini untuk memberitahu publik bahwa mereka bisa merasa aman,” kata Andre Boyer, Kepala SITE yang juga bertugas di SPBU Karco, sebagaimana diberitakan TIME pada Selasa (2/5/2023).
TIME melaporkan, layanan penjaga bersenjata besutan Boyer berkembang pesat selama setahun terakhir karena masalah kepegawaian polisi Philadelphia menyebabkan waktu respons lebih lama.
Baca juga: Cara Polisi AS Bunuh Pelaku Penembakan di SD Nashville dalam 4 Menit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.