Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KALEIDOSKOP INTERNASIONAL MEI 2023: Nuklir Rusia di Belarus | Bapak AI Google Mundur

Kompas.com - 27/12/2023, 10:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Pada Mei 2023, keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menempatkan senjata nuklir taktis di Belarus menyita perhatian khalayak dunia.

Masyarakat internasional khawatir langkah Rusia ini akan membuat risiko perang nuklir semakin dekat di depan mata.

Sementara itu, bapak kecerdasan buatan Dr Geoffrey Hinton mundur dari Google. Dia mengaku menyesali pekerjaannya dan menyebut beberapa bahaya chatbot AI cukup menakutkan.

Baca juga: AI Kian Rentan Disalahgunakan, Paus Fransiskus Sampai Turun Tangan...

Berikut adalah rangkuman Kaleidoskop Internasional Mei 2023.

1. Rusia Tempatkan Senjata Nuklir Taktis di Belarus

Presiden Belarus Alexander Lukashenko pada Kamis (25/5/2023) mengatakan, Rusia mulai menempatkan senjata nuklir ke negaranya.

Ketika diungkap oleh Presiden Rusia Vladimir Putin pada Maret, rencana penempatan senjata nuklir taktis atau jarak pendek di Belarus ini menuai kecaman dari Barat.

Pengumuman Putin saat itu memicu kekhawatiran akan berkembangnya konflik nuklir.

"Pengalihan amunisi nuklir telah dimulai," kata Lukashenko kepada wartawan saat berkunjung ke Moskwa.

Lukashenko mengizinkan wilayahnya, yang berbatasan dengan Ukraina serta anggota Uni Eropa (UE) dan NATO yakni Polandia dan Lituania, menjadi landasan peluncuran bagi serangan Rusia ke Ukraina.

Lukashenko berujar, Putin memberitahunya pada Rabu (24/5/2023) bahwa dia menandatangani keputusan transfer senjata nuklir taktis tersebut.

Sementara itu, Amerika Serikat akan memantau pergerakan tersebut.

Terkait penempatan senjata nuklir taktis Rusia di wilayah Belarus ini, Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre menyebut kedua negara tidak bertanggung jawab dan provokatif.

"Kami belum melihat alasan untuk menyesuaikan postur nuklir kami sendiri atau indikasi apa pun bahwa Rusia siap menggunakan senjata nuklir dari Belarus," kata Karine Jean-Pierre.

Nuklir taktis adalah senjata medan perang yang memiliki daya hancur tinggi, tetapi hasilnya lebih kecil dibandingkan senjata strategis jarak jauh.

Baca juga: Putin Diperlihatkan Simulasi Tombol Nuklir Rusia, tapi Menolak Menekannya

2. Bapak Kecerdasan Buatan Mundur dari Google

Dr Geoffrey Hinton (75), pria yang banyak dipandang sebagai bapak kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) mengundurkan diri dari pekerjaannya di Google.

Ia memperingatkan tentang bahaya yang dapat muncul dari perkembangan AI saat mengumumkan pengunduran dirinya kepada surat kabar New York Times.

Dia mengaku sekarang menyesali pekerjaannya. Hinton pernah berkata kepada BBC soal beberapa bahaya chatbot AI cukup menakutkan.

"Saat ini, mereka tidak lebih cerdas dari kita, sejauh yang saya tahu. Tapi saya pikir tak lama lagi mereka mungkin akan begitu (menjadi lebih cerdas dari manusia)," jelas dia.

Dr Hinton juga mengakui bahwa usianya punya andil dalam keputusannya untuk meninggalkan Google.

"Usia saya 75 tahun, jadi sudah waktunya untuk pensiun," kata dia kepada BBC.

Riset terobosan Hinton tentang neural network dan deep learning membuka jalan untuk sistem-sistem AI masa kini seperti ChatGPT.

Sang psikolog kognitif dan ilmuwan komputer berdarah Inggris-Kanada ini berkata kepada BBC bahwa chatbot tak lama lagi dapat melampaui level informasi yang disimpan oleh otak manusia.

"Sekarang, yang kita saksikan ialah sistem-sistem AI seperti GPT-4 memiliki pengetahuan umum yang jauh melampaui pengguna manusia. Dalam hal nalar, ia tidak sebagus itu (manusia), tapi sudah melakukan penalaran sederhana. Dan, melihat laju kemajuannya, kita dapat berharap mereka menjadi lebih baik dengan cepat. Jadi kita perlu khawatir tentang itu," ucapnya.

Baca juga: Bapak Kecerdasan Buatan: AI Bisa Timbulkan Ancaman Lebih Mendesak daripada Perubahan Iklim

3. Polisi Tak Lagi Dipercaya di AS, Warga Panggil Layanan Keamanan Swasta

Sejumlah penduduk di Kota Philadelphia, Amerika Serikat, kedapatan lebih memilih mengandalkan layanan swasta ketimbang polisi negara untuk memastikan keamanan mereka.

Salah satunya adalah Neil Patel, pemilik SPBU Karco yang menyewa jasa agen perlindungan swasta Strategic Intervention Tactical Enforcement (SITE).

Dia mengaku mulai menyewa jasa SITE pada Desember 2022 setelah ATM di pom bensinnya dibobol pencuri dan polisi tidak menanggapi laporan tindak kejahatan tersebut selama enam jam.

Sepintas, penampilan personel SITE yang dikerahkan di SPBU Karco di Philadelphia tidak jauh berbeda dari polisi setempat.

Mereka berbadan tegap, mengenakan seragam yang dilengkapi dengan rompi antipeluru, serta membawa borgol dan senapan AR-15.

“Kami di sini bukan untuk menghajar orang. Kami di sini untuk memberitahu publik bahwa mereka bisa merasa aman,” kata Andre Boyer, Kepala SITE yang juga bertugas di SPBU Karco, sebagaimana diberitakan TIME pada Selasa (2/5/2023).

TIME melaporkan, layanan penjaga bersenjata besutan Boyer berkembang pesat selama setahun terakhir karena masalah kepegawaian polisi Philadelphia menyebabkan waktu respons lebih lama.

Baca juga: Cara Polisi AS Bunuh Pelaku Penembakan di SD Nashville dalam 4 Menit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com