Sebuah video yang diposting di media sosial dan diverifikasi oleh AFP menunjukkan botol-botol minuman dan produk lainnya berjatuhan dari rak-rak di sebuah toko swalayan saat para staf melarikan diri ke luar.
Video lainnya, yang direkam oleh Dennis Orong, menunjukkan orang-orang berteriak ketika mereka berlari di sepanjang jalan di Lianga, sebuah kota di pesisir Surigao del Sur.
"Saya gemetar ketakutan, terutama karena tiang listrik yang meledak. Itu sangat traumatis," kata penata rambut berusia 26 tahun itu kepada AFP.
Baca juga: Gempa M 6,4 di Nepal, 54 Orang Dilaporkan Tewas
Sementara itu, Sersan Kepala Polisi Robert Quesada, mengatakan laporan media sosial tentang tsunami yang menghantam kota Lingig, sekitar 35 kilometer di selatan Hinatuan, adalah "berita palsu".
"Kami sedang dalam keadaan surut. Orang-orang dievakuasi menjauh dari pantai segera setelah itu. Kami tidak bisa mengatakan berapa banyak pada saat ini, tetapi hampir seluruh kota berada di sepanjang pantai." kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.