Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian Besar Gempa Afghanistan, Ribuan Rumah Rata dengan Tanah

Kompas.com - 11/10/2023, 15:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

KABUL, KOMPAS.com - Gempa magnitudo 6,3 mengguncang provinsi Herat di bagian barat Afghanistan pada Rabu (11/10/2023).

Hal ini memaksa pihak berwenang mengerahkan tim bantuan dan penyelamat yang telah berada di lapangan setelah serangkaian gempa mematikan pada hari Sabtu (9/10/2023).

Tidak ada rincian awal mengenai korban jiwa yang disebabkan oleh gempa terakhir, kata juru bicara manajemen bencana Janan Sayeeq kepada Reuters.

Baca juga: WHO: Sebagian Besar Korban Gempa Afghanistan adalah Perempuan dan Anak-anak

Gempa pada Sabtu menewaskan sedikitnya 2.400 orang, kata pemerintah yang dikuasai Taliban.

Hal ini menjadikan gempa-gempa tersebut sebagai salah satu yang paling mematikan di dunia sepanjang tahun ini.

Kantor gubernur Herat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa beberapa distrik yang berdekatan dengan daerah-daerah yang telah rata dengan tanah akibat gempa-gempa sebelumnya telah mengalami kerugian yang sangat besar.

Lebih dari 2.000 orang terluka ketika beberapa gempa bumi meratakan ribuan rumah di barat laut kota Herat beberapa hari sebelumnya.

"Tim medis dan petugas medis telah bekerja sama dan telah memindahkan beberapa orang yang terluka ke rumah sakit," kata kantor gubernur.

Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ) mengatakan bahwa gempa terbaru dengan magnitudo 6,3, dan terjadi pada kedalaman 10 km (6,21 mil).

Dikelilingi oleh pegunungan, Afghanistan memiliki sejarah gempa bumi yang kuat, banyak terjadi di wilayah Hindu Kush yang berbatasan dengan Pakistan.

Baca juga: UPDATE Gempa Afghanistan, 2.445 Orang Tewas, 1.320 Rumah Rusak atau Hancur

Upaya pertolongan dan penyelamatan setelah gempa bumi pada Sabtu terhambat infrastruktur yang hancur akibat perang selama beberapa dekade.

Hal ini diperparah kurangnya bantuan asing yang pernah menjadi tulang punggung ekonomi namun telah mengering sejak Taliban mengambil alih.

Baca juga: Korban Tewas Gempa Afghanistan Naik 2 Kali Lipat, Lampaui 2.000 Orang

Sistem perawatan kesehatan Afghanistan, yang sebagian besar bergantung pada bantuan asing, juga menghadapi pemotongan yang melumpuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com