Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan yang Diperlukan Warga di Gaza

Kompas.com - 20/10/2023, 15:15 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan bahwa stok makanan, air minum, dan bahan bakar di Gaza semakin menipis, seiring dengan ribuan ton bantuan yang siap disalurkan melalui perbatasan selatan Jalur Gaza dengan Mesir.

Para pemimpin dunia dan organisasi kemanusiaan menyerukan agar bantuan kemanusiaan diberi akses untuk masuk ke Gaza, seiring meningkatnya konflik Israel-Hamas.

Sekitar 20 truk yang membawa makanan, air, dan pasokan medis diperkirakan diizinkan masuk dalam beberapa hari mendatang.

Baca juga: Kedubes Palestina Tampung Donasi untuk Warga Gaza, Ini Caranya

Namun, kepala bantuan PBB Martin Griffiths memperingatkan bahwa 100 truk bantuan per hari diperlukan untuk membantu 2,1 juta penduduk Gaza yang saat ini terjebak dalam konflik antara Israel dan Hamas.

Mengapa bantuan terhalang masuk ke Gaza dan apa yang dibutuhkan?

Israel dan negara tetangganya, Mesir, telah membatasi pergerakan barang dan orang masuk dan keluar Gaza sejak Hamas menguasai wilayah tersebut pada tahun 2007.

Kedua negara mengatakan blokade mereka diperlukan untuk alasan keamanan.

Gaza dikelilingi oleh penghalang yang mencegah pergerakan masuk dan keluar dari Jalur Gaza.

Ada tiga pos perbatasan yang dikontrol ketat, semuanya ditutup setelah Hamas melancarkan serangan terhadap Israel, yang menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Menanggapi serangan pada tanggal 7 Oktober, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant memerintahkan "pengepungan total" terhadap Gaza dan memperingatkan tidak akan ada listrik, tidak ada makanan, tidak ada bahan bakar, semuanya ditutup.

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 3.785 orang tewas di Jalur Gaza sejak awal konflik terbaru ini, dan 12.500 lainnya terluka.

Dua perbatasan – Erez di Gaza utara, dan Kerem Shalom di selatan – yang menuju Israel telah ditutup tanpa batas waktu.

Jalur ketiga, penyeberangan Rafah ke Mesir, kini menjadi satu-satunya jalur potensial untuk bantuan kemanusiaan.

Namun, pengeboman Israel telah merusak rute tersebut dan lubang-lubang di permukaan jalan sedang diperbaiki agar truk dapat lewat dengan aman.

Baca juga: WHO: Bantuan Siap Disalurkan ke Gaza meski Serangan Israel Belum Berhenti

Apa kata Israel tentang bantuan ke Gaza?

Israel mengatakan pihaknya tidak akan mengizinkan bantuan apa pun melewati wilayahnya sampai sandera yang ditahan oleh Hamas dibebaskan.

Juru bicara militer Israel mengatakan sedikitnya 203 orang, termasuk 16 anak-anak, diyakini ikut serta dalam serangan tanggal 7 Oktober itu.

Setelah percakapan dengan Presiden AS Biden, Israel setuju untuk mengizinkan sejumlah bantuan masuk ke Gaza dari Mesir, melalui penyeberangan perbatasan Rafah.

Namun, pihak berwenang Israel mengatakan jika ada tanda-tanda Hamas mencoba mengeksploitasi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza, mereka akan melakukan intervensi.

Di mana perbatasan Rafah berada?

Pos perbatasan Rafah telah menjadi fokus untuk akses pengiriman bantuan ke Gaza, seiring meningkatnya konflik Israel-Hamas.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Kerusuhan dan Kekerasan Terjadi di Kaledonia Baru, Apa yang Terjadi?

Global
[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com