Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan untuk Gaza Tertahan di Mesir Setelah Penyeberangan Rafah Ditutup

Kompas.com - 15/10/2023, 17:28 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

ISMAILIA, KOMPAS.com - Konvoi bantuan kemanusiaan dilaporkan tertahan dan menumpuk di dekat perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza pada Minggu (15/10/2023), setelah penyeberangan Rafah ditutup.

Penyeberangan Rafah adalah satu-satunya jalan masuk dan keluar Jalur Gaza yang tidak dikontrol oleh Israel.

Sebagaimana diberitakan AFP, penyeberangan Rafah telah ditutup sejak Selasa (10/10/2023), usai tiga serangan udara Israel mengenai pos perbatasan Palestina di sana dalam kurun waktu 24 jam.

Baca juga: Israel Ulangi Perintah Penduduk Gaza Pergi ke Selatan, Sebut Akan Ada Aktivitas Militer Signifikan

Pada Sabtu (14/10/2023), seorang pejabat Amerika mengonfirmasi kepada AFP bahwa Mesir dan Israel telah mencapai kesepakatan untuk mengizinkan warga negara Amerika meninggalkan Gaza melalui Rafah.

Namun, Mesir telah memberlakukan syarat-syarat dalam kesepakatan tersebut.

Menurut saluran berita Mesir, Al-Qahera News, yang memiliki hubungan dengan badan-badan intelijen Mesir, para pejabat Mesir menolak penyeberangan Rafag hanya diperuntukkan bagi orang asing.

"Sikap Mesir sudah jelas, yang mengharuskan bantuan tiba di Gaza," tambah laporan itu, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran akan kekurangan pasokan penting di wilayah yang tersebut.

Pada hari Minggu ini, para saksi mata mengatakan kepada AFP, bahwa blok-blok beton yang dipasang oleh Mesir untuk membentengi perbatasan setelah pengeboman Israel masih berada di tempatnya.

Baca juga: UPDATE Perang Hamas-Israel, 3.629 Orang Tewas, 12.941 Terluka

Mereka berkata kemungkinan tidak ada jalan yang dipertimbangkan untuk dibuka dalam waktu dekat.

Sebelumnya, pengiriman bantuan dari Yordania, Turkiye, dan Uni Emirat Arab dilaporkan telah tiba di bandara El Arish yang berada 50 kilometer di sebelah barat penyeberangan Rafah.

Bantuan itu datang bersama dengan pasokan medis dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan 300.000 orang.

Mesir sendiri telah mengirimkan konvoi 100 truk pengangkut yang membawa 1.000 ton bantuan.

Dua penyeberangan lain dikuasai Israel

Berbeda dengan penyeberangan Rafah, dua titik penyeberangan lain menuju Gaza berada di bawah pengusasaan Israel.

Israel sebelumnya telah mengumumkan "pengepungan total" terhadap Gaza.

Mereka memutus pasokan makanan, air, bahan bakar, dan listrik bagi 2,4 juta orang di wilayah itu.

Menteri Energi Israel Israel Katz pada Jumat (13/10/2023) mengatakan, "Bantuan kemanusiaan ke Gaza? Tidak ada saklar listrik yang akan dinyalakan, tidak ada keran air yang akan dibuka, dan tidak ada truk bahan bakar yang akan masuk sampai para tahanan yang diculik Israel dikembalikan ke rumah".

Baca juga: Sekjen PBB Cemaskan Langkah Israel Kepung Total Jalur Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Pemungutan Suara di Paris Bikin Pulau Milik Perancis di Pasifik Mencekam, Mengapa?

Internasional
Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-813 Serangan Rusia ke Ukraina: Xi Jinping dan Putin Buat Kesepakatan | Zelensky Akui Situasi Sulit di Kharkiv 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com