Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Saja Para Pemimpin Hamas?

Kompas.com - 16/10/2023, 20:00 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

JALUR GAZA, KOMPAS.com - Sejak Hamas melancarkan serangan terhadap Israel pada Sabtu (7/10/2023), muncul banyak pertanyaan tentang orang-orang yang merencanakan dan mengorganisir "Operasi Banjir Al-Aqsa" tersebut.

Banyak pimpinan Hamas, kelompok militan Palestina di Gaza, tidak menunjukkan wajah mereka saat berbicara kepada media massa.

Maklum, banyak petinggi kelompok itu menghabiskan sebagian besar hidup mereka menghindari upaya pembunuhan oleh Israel.

Baca juga: Kemenlu RI: AS Seharusnya jadi Mediator Perang Hamas-Israel

Berikut ini adalah sejumlah pemimpin Hamas yang paling menonjol saat ini, baik tokoh politik maupun komandan militer Brigade Izz al-Din al-Qassam.

Mohammed Deif

Mohammed Diab Al-Masry punya nama panggilan Abu Khaled. Dia juga kerap dipanggil Al-Deif. Dia lahir di Gaza pada 1965.

Al-Deif memimpin Brigade Izz al-Din al-Qassam, cabang militer gerakan Hamas.

Dia dikenal oleh masyarakat Palestina dengan julukan “Sang Dalang”.

Sementara itu, Israel menjulukinya “Manusia Pembawa Maut” dan “Manusia dengan Sembilan Nyawa”.

Al-Deif meraih gelar sarjana biologi dari Universitas Islam Gaza. Pada masa perkuliahannya, dia dikenal karena kecintaannya pada akting dan teater. Di sana, dia membentuk sebuah kelompok seni.

Ketika pendirian Hamas diumumkan, Al-Deif bergabung dengan kelompok tersebut tanpa ragu-ragu. Israel menangkapnya tahun 1989 atas tuduhan bekerja untuk militer Hamas. Tanpa proses peradilan, dia dipenjara selama 16 bulan.

Baca juga: PBB Perkirakan Pengungsi Gaza 1 Juta Orang dalam 7 Hari Perang Israel-Hamas

Selama di penjara, Deif bersama Zakaria Al-Shorbagy dan Salah Shehadeh sepakat membentuk gerakan lain yang terpisah dari Hamas. Tujuan mereka adalah menangkap tentara Israel. Mereka memberi nama kelompok itu Brigade Al-Qassam.

Setelah Deif keluar dari penjara, Brigade Izz al-Din Al-Qassam mulai menunjukkan kekuatan militer mereka. Deif berada di garda terdepan kelompok itu sebagai salah satu pendiri, bersama para pemimpin Al-Qassam lainnya.

Deif adalah insinyur yang membangun terowongan yang memungkinkan milisi Hamas masuk ke Israel dari Gaza. Dia juga merupakan salah satu orang yang merancang strategi serangan roket ke Israel dalam skala yang masif.

Dari seluruh rekam jejaknya, Al-Deif paling dikenal sebagai orang yang penggagas pengoboman bus yang menewaskan sekitar 50 warga Israel pada awal tahun 1996. Ini merupakan operasi balas dendam atas pembunuhan sosok penting di Hamas, Yahya Ayyash, oleh Israel.

Al-Deif juga terlibat dalam penangkapan dan pembunuhan tiga tentara Israel pada pertengahan dekade 1990-an.

Israel kembali menangkap dan memenjarakannya pada tahun 2000. Namun Al-Deif dapat melarikan diri dan peristiwa itu dikenal banyak kalangan sebagai “Intifada Kedua”. Sejak saat itu, Al-Deif nyaris tidak pernah muncul ke hadapan publik.

Terdapat tiga foto yang menampilkan wajah Al-Deif. Pada salah satu foto, dia terlihat sudah sangat tua. Pada foto lain dia menyembunyikan wajahnya, sedangkan pada foto terakhir yang tampak hanyalah bayangannya.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas Perang Hamas-Israel Dekati 4.000 Orang

Upaya pembunuhan paling serius terhadap Al-Deif terjadi pada tahun 2002. Deif, secara mustahil, selamat. Namun dia kehilangan salah satu matanya. Israel membuat klaim serangan mereka membuat Al-Deif kehilangan satu kaki dan tangannya.

Al-Deif mengalami kesulitan berbicara setelah menjadi sasaran berbagai upaya pembunuhan oleh Israel.

Pada 2014, selama serangan Israel di Jalur Gaza yang berlangsung lebih dari 50 hari, tentara Israel kembali gagal membunuh Deif. Tapi Israel membunuh istri dan dua anaknya.

Al-Deif dikenal dengan julukan “Abu Khaled” melalui aktingnya dalam drama berjudul The Clown. Saat ituia berperan sebagai “Abu Khaled,” seorang tokoh sejarah yang hidup pada periode awal Abad Pertengahan di masa pemerintah Bani Umayyah dan Abbasiyah.

Deif adalah sebuah kata dalam bahasa Arab yang berarti "tamu".

Julukan itu melekat pada sosoknya karena dia tidak tinggal di suatu tempat dalam waktu lama. Dia tidur di lokasi baru setiap malam untuk menghindari pembunuhan Israel.

Deif merancang terowongan yang memungkinkan milisi Hamas menembus Israel dari Gaza.MEDIA SOURCES via BBC NEWS INDONESIA Deif merancang terowongan yang memungkinkan milisi Hamas menembus Israel dari Gaza.

Marwan Issa

Marwan Issa dikenal dengan julukan “manusia bayangan”. Dia adalah tangan kanan Mohammed Deif, wakil panglima Brigade Izz al-Din al-Qassam, sekaligus anggota biro politik dan militer Hamas.

Pasukan Israel menahannya selama lima tahun sejak peristiwa dikenal sebagai periode Intifada Pertama. Israel menuduhnya menjadi bagian Hamas sejak usia dini. Israel membuat klaim, selama Issa masih hidup, yang mereka sebut sebagai “perang otak” dengan Hamas akan terus berlangsung.

Israel menuduh Issa sebagai orang yang “berbuat dengan perbuatan, bukan perkataan”, dan mengatakan bahwa dia sangat pintar sehingga “bisa mengubah plastik menjadi logam”.

Baca juga: Membaca Sikap China atas Perang Hamas-Israel

Issa awalnya dikenal publik sebagai pemain bola basket terkemuka, tapi dia tidak memiliki karier olahraga karena Israel menangkapnya pada tahun 1987 atas tuduhan bergabung dengan gerakan Hamas.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com