Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Segera Larang Penjualan Vape Sekali Pakai

Kompas.com - 12/09/2023, 14:45 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Para menteri di Inggris dilaporkan siap melarang vape sekali pakai.

Ini dilakukan setelah serangkaian seruan dari dewan, dokter anak terkemuka, dan juru kampanye limbah publik.

Mereka meminta penjualan perangkat sekali pakai itu menjadi ilegal atas dasar kesehatan dan lingkungan.

Baca juga: Beli Vape di Australia Sekarang Harus Pakai Resep

Dilansir dari Guardian, langkah tersebut dapat dilakukan minggu depan setelah pemerintah menyimpulkan bahwa produk tersebut sebagian besar ditujukan untuk anak-anak, yang kemudian menjadi kecanduan.

Hal ini akan diungkapkan dalam konsultasi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan dan Perawatan Sosial minggu depan, meskipun waktunya bisa berubah

Minggu lalu, Guardian mengungkapkan bahwa 5 juta vape sekali pakai dibuang di Inggris setiap minggu, meningkat empat kali lipat pada tahun 2022.

Penelitian oleh organisasi nirlaba Material Focus mengatakan bahwa ini berarti delapan vape per detik dibuang, dengan lithium dalam produk yang cukup untuk membuat 5.000 baterai mobil listrik per tahun.

Dokter pernapasan anak mengkritik pemerintah tahun lalu karena tidak mengindahkan peringatan tentang risiko mengizinkan rokok elektrik dijual dalam kemasan ramah anak, yang berisi nama-nama camilan manis yang populer termasuk banana milkshake dan jelly baby.

Keduanya mengandung 2 persen nikotin, konsentrasi tertinggi yang diizinkan di Inggris.

Pada saat itu, Prof Andrew Bush, seorang konsultan dokter dada pediatrik di rumah sakit Royal Brompton dan Harefield, mengaku khawatir akan bencana kesehatan masyarakat dengan generasi anak-anak yang kecanduan nikotin.

Baca juga: Inggris Dorong Perokok Tukar Rokoknya dengan Vape

Scott Butler, direktur eksekutif di Material Focus, mengatakan pekan lalu bahwa masalah dengan vape sekali pakai semakin tidak terkendali selama setahun terakhir.

"Vape sekali pakai adalah pesaing kuat untuk menjadi produk konsumen yang paling boros lingkungan, merusak, dan berbahaya yang pernah dibuat," katanya.

Pada bulan Juli, anggota parlemen mendesak pemerintah untuk memperkenalkan pembatasan pada pengemasan dan pemasaran vape sekali pakai untuk mengatasi tren mengkhawatirkan anak-anak yang menggunakan produk yang membuat ketagihan ini.

Inggris tertinggal di belakang negara-negara lain di dunia dalam menangani masalah ini.

Baca juga: Dipaksa Isap Vape Berisi Fentanyl, Bocah 13 Tahun Alami Stroke

Australia telah melarang semua vaping tanpa resep dokter, Jerman melarang rokok elektrik beraroma, dan Selandia Baru melarang sebagian besar vape sekali pakai dan membatasi pemasarannya kepada anak-anak.

Awal bulan ini, Perancis juga mengumumkan rencananya untuk melarang semua rokok elektrik sekali pakai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com