Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Vape di Australia Sekarang Harus Pakai Resep

Kompas.com - 02/05/2023, 22:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Penggunaan vape akan diatur secara ketat di Australia dan impor seluruh jenis rokok elektrik akan diawasi oleh pemerintah federal Australia.

Impor vape non-resep akan dilarang, dan pemerintah federal akan bekerja dengan pemerintah di seluruh negara bagian untuk menutup toko ritel vape.

Di bawah aturan baru, vape hanya akan dijual di apotek dan dalam kemasan "seperti farmasi".

Baca juga: Inggris Dorong Perokok Tukar Rokoknya dengan Vape

Sementara vape dengan rasa, warna, dan bahan lainnya akan dilarang dan konsentrasi serta volume nikotin dikurangi.

Semua jenis vape sekali pakai akan dilarang.

Namun, Pemerintah Australia akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan resep penggunaan vape untuk terapi, misalnya vape yang digunakan untuk membantu berhenti merokok.

Anggaran federal untuk aturan baru ini diperkirakan mencapai 234 juta dollar AS (Rp 3,44 triliun), termasuk 63 juta dollar AS (Rp 928,42 miliar) untuk kampanye kesehatan mencegah vaping, 30 juta dollar AS (Rp 442 miliar) dialokasikan bagi program untuk membantu warga Australia berhenti merokok.

Akan ada pula dana tambahan 140 juta dollar AS (Rp 2 triliun) untuk memperpanjang program membantu warga Pribumi berhenti merokok.

Meski tingkat merokok di Australia termasuk yang terendah di dunia, seseorang dengan kebiasaan vaping akan tiga kali lipat kemungkinannya menjadi perokok.

Padahal lebih dari setengah dari pelaku vaping di Australia berusia di bawah 30 tahun.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Australian and New Zealand Journal of Public Health menemukan ketika lebih dari seribu remaja berusia antara 15 hingga 17 tahun ditanya apakah mereka tahu di mana bisa membeli vape, empat per lima dari mereka mengatakan vape mudah atau agak mudah dibeli di toko ritel.

Vape nikotin hanya dapat dijual di Australia dengan resep dokter, tetapi pasar gelap untuk produk tersebut berkembang pesat. Sementara vape non-nikotin yang dijual di toko swalayan sering ditemukan mengandung zat yang sangat adiktif.

Baca juga: Dipaksa Isap Vape Berisi Fentanyl, Bocah 13 Tahun Alami Stroke

Upaya sebelumnya untuk menindak impor ilegal vape nikotin mengalami kesulitan karena produknya tidak berbau dan mudah disembunyikan.

Dalam sambutan yang disiapkan untuk pidatonya di National Press Club, Menteri Kesehatan Mark Butler mengatakan kemajuan yang dicapai melalui reformasi tembakau yang dia perkenalkan tahun lalu terancam gagal karena keberadaan vaping.

"Vaping dijual ke seluruh dunia sebagai produk terapi membantu perokok jangka panjang berhenti," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com