CANBERRA, KOMPAS.com - Penggunaan vape akan diatur secara ketat di Australia dan impor seluruh jenis rokok elektrik akan diawasi oleh pemerintah federal Australia.
Impor vape non-resep akan dilarang, dan pemerintah federal akan bekerja dengan pemerintah di seluruh negara bagian untuk menutup toko ritel vape.
Di bawah aturan baru, vape hanya akan dijual di apotek dan dalam kemasan "seperti farmasi".
Baca juga: Inggris Dorong Perokok Tukar Rokoknya dengan Vape
Sementara vape dengan rasa, warna, dan bahan lainnya akan dilarang dan konsentrasi serta volume nikotin dikurangi.
Semua jenis vape sekali pakai akan dilarang.
Namun, Pemerintah Australia akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkan resep penggunaan vape untuk terapi, misalnya vape yang digunakan untuk membantu berhenti merokok.
Anggaran federal untuk aturan baru ini diperkirakan mencapai 234 juta dollar AS (Rp 3,44 triliun), termasuk 63 juta dollar AS (Rp 928,42 miliar) untuk kampanye kesehatan mencegah vaping, 30 juta dollar AS (Rp 442 miliar) dialokasikan bagi program untuk membantu warga Australia berhenti merokok.
Akan ada pula dana tambahan 140 juta dollar AS (Rp 2 triliun) untuk memperpanjang program membantu warga Pribumi berhenti merokok.
Meski tingkat merokok di Australia termasuk yang terendah di dunia, seseorang dengan kebiasaan vaping akan tiga kali lipat kemungkinannya menjadi perokok.
Padahal lebih dari setengah dari pelaku vaping di Australia berusia di bawah 30 tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.