Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2023, 22:37 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Anadolu

ANKARA, KOMPAS.com - Tak ada calon yang memperoleh 50 persen suara dalam Pilpres Turkiye 2023.

Alhasil, warga Turkiye menghadapi prospek Pilpres putaran kedua untuk kali pertama dalam sejarah setelah presiden Recep Tayyip Erdogan yang konservatif gagal memenangkan putaran pertama pemilihan penting di negara itu.

Sebelumnya, jajak pendapat pra-pemilu menunjukkan bahwa Erdogan berpotensi mengalami kekalahan pemilihan nasional pertama dari aliansi enam partai penantang utamanya.

Baca juga: Pilpres Turkiye Sisakan Pertarungan Erdogan Vs Kilicdaroglu

Tetapi, pada kenyataannya pria 69 tahun itu menggagalkan ekspektasi tersebut dalam pemungutan suara yang diadakan pada Minggu (14/5/2023).

Erdogan bahkan kemungkinan dapat memperpanjang cengkeraman kekuasaannya selama dua dekade pada Pilpres Turkiye putaran kedua yang akan diadakan pada tanggal 28 Mei mendatang.

Erdogan maupun Kemal Kilicdaroglu sama-sama tidak mendapatkan suara mencapai ambang 50 persen untuk kemenangan pada putaran pertama.

Dengan hampir semua surat suara dihitung pada Senin pagi, Erdogan memimpin dengan 49,42 persen suara, sedangkan Kilicdaroglu 44,95 persen, menurut angka resmi yang diberikan oleh kantor berita negara Anadolu.

Kandidat nasionalis ketiga, Sinan Ogan, muncul sebagai “kingmaker” atau penentu setelah meraih lima persen suara, tetapi sejauh ini belum menyatakan dukungan pada salah satu calon terdepan.

Baca juga: Profil Erdogan dan Peluangnya di Pilpres Turkiye 2023

Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) pimpinan Erdogan yang berakar Islam dan sekutu-sekutunya dari ekstrem kanan juga memperoleh suara mendekati mayoritas langsung dalam pemilihan parlemen pada Minggu.

Lira jatuh terhadap euro karena para pedagang mencerna dengan kekhawatiran akan kemungkinan berlanjutnya kebijakan ekonomi Erdogan yang tidak konvensional.

Indeks Borsa Istanbul dibuka tajam di zona merah pada Senin dan turun hampir 4,5 persen sekitar pukul 11.00 (waktu setempat).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP,Anadolu
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Aligator Sepanjang 4,2 Meter Tertangkap Bawa Jasad Manusia di Mulutnya

Aligator Sepanjang 4,2 Meter Tertangkap Bawa Jasad Manusia di Mulutnya

Global
Sopir Taksi Online Dipenjara Usai Mobilnya 'Nyungsep' ke Kolam Renang

Sopir Taksi Online Dipenjara Usai Mobilnya "Nyungsep" ke Kolam Renang

Global
Los Angeles Berencana Tampung Tunawisma di Hotel

Los Angeles Berencana Tampung Tunawisma di Hotel

Global
Meski Dipenjara, Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Bisa Jadi Penasihat Pemerintah

Meski Dipenjara, Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Bisa Jadi Penasihat Pemerintah

Global
Gubernur Sevastopol Peringatkan Bahaya Serangan Rudal Ukraina

Gubernur Sevastopol Peringatkan Bahaya Serangan Rudal Ukraina

Global
Ukraina Klaim Tewaskan Komandan Senior AL Rusia di Crimea

Ukraina Klaim Tewaskan Komandan Senior AL Rusia di Crimea

Global
Inggris Kembalikan Rambut Pangeran Ethiopia

Inggris Kembalikan Rambut Pangeran Ethiopia

Global
Wapres AS Kamala Harris Dapat Peran Baru Perangi Kekerasan Senjata

Wapres AS Kamala Harris Dapat Peran Baru Perangi Kekerasan Senjata

Global
Siapa Hardeep Singh Nijjar yang Kematiannya Picu Ketegangan India-Kanada?

Siapa Hardeep Singh Nijjar yang Kematiannya Picu Ketegangan India-Kanada?

Global
Pria Ini Kabur di Hari Pembebasannya Setelah 22 Tahun Dipenjara

Pria Ini Kabur di Hari Pembebasannya Setelah 22 Tahun Dipenjara

Global
WNI Asal Medan Diculik di Malaysia, Pelaku Minta Tebusan Rp1,7 Miliar

WNI Asal Medan Diculik di Malaysia, Pelaku Minta Tebusan Rp1,7 Miliar

Global
Rangkuman Hari Ke-576 Serangan Rusia ke Ukraina: Teror Energi Rusia Dimulai | Rudal Hantam Markas AL Rusia di Crimea

Rangkuman Hari Ke-576 Serangan Rusia ke Ukraina: Teror Energi Rusia Dimulai | Rudal Hantam Markas AL Rusia di Crimea

Global
PM Solomon: Jika Limbah PLTN Fukushima Aman, Seharusnya Disimpan di Jepang

PM Solomon: Jika Limbah PLTN Fukushima Aman, Seharusnya Disimpan di Jepang

Global
Teka-teki Masa Depan Thaksin Shinawatra Sepulangnya ke Thailand Mulai Terbaca

Teka-teki Masa Depan Thaksin Shinawatra Sepulangnya ke Thailand Mulai Terbaca

Global
Patung Merlion di Singapura Akan Diperbaiki, Tak Bisa untuk Berfoto hingga Desember

Patung Merlion di Singapura Akan Diperbaiki, Tak Bisa untuk Berfoto hingga Desember

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com