ANKARA, KOMPAS.com - Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan pada Jumat (12/5/2023) membela Presiden Rusia Vladimir Putin yang dituduh ikut campur dalam pilpres Turkiye.
Saingan sekuler Erdogan yaitu Kemal Kilicdaroglu pada Kamis (11/5/2023) menuduh ada orang Rusia yang tidak disebutkan namanya menyebarkan kepalsuan mendalam dan disinformasi untuk memengaruhi hasil pemungutan suara.
Kremlin dengan tegas membantah tuduhan tersebut, sedangkan Erdogan membela Putin dalam kampanye yang disiarkan televisi.
Baca juga: Pilpres Turkiye: Gelombang Kemarahan Warga ke Erdogan atas Lambannya Penanganan Gempa
"Tuan Kemal menyerang Rusia, Tuan Putin. Jika Anda menyerang Putin, saya tidak akan setuju dengan itu," kata Erdogan.
"Hubungan kami dengan Rusia tidak kalah pentingnya dengan hubungan dengan Amerika Serikat," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.
Erdogan tetap mempertahankan hubungan kerja yang baik dengan Putin selama invasi Rusia ke Ukraina.
Turkiye mendapat keuntungan dari potongan harga impor energi Rusia dan menolak menyetujui sanksi Barat terhadap Kremlin.
Baca juga:
Di pilpres Turkiye 2023, survei menunjukkan Erdogan mendapat perlawanan ketat dari oposisi sekulernya.
Komentar Kilicdaroglu keluar di tengah panasnya kampanye kotor yang membuat kandidat ketiga Muharrem Ince mundur pada Kamis (11/5/2023).
Ince mundur setelah menjadi sasaran kampanye online yang menyertakan gambar palsu dirinya bertemu wanita dan berkeliling dengan mobil mewah.
Erdogan juga menyiarkan video yang mencoba menghubungkan Kilicdaroglu dengan anggota milisi Kurdi yang dianggap Turkiye dan para sekutunya sebagai teroris.
Baca juga: Pilpres Turkiye Memanas, Muharrem Ince Mundur 3 Hari Jelang Pemilihan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.