Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2023, 17:33 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

KYAUKTAW, KOMPAS.com - Sedikitnya tiga orang tewas, 13 orang terluka, dan lebih dari 1.000 bangunan rusak ketika Topan Mocha terjang Myanmar.

Saluran berita milik militer Myanmar, Myawaddy TV, melaporkan pada Senin (15/5/2023), lebih dari 850 rumah, 64 sekolah, 14 fasilitas kesehatan, dan tujuh menara komunikasi di Myanmar hancur atau rusak akibat badai tersebut.

Topan Mocha yang menerjang Negara Bagian Rakhine kali ini tercatat termasuk menjadi salah satu badai paling kuat yang pernah melanda Myanmar dalam beberapa tahun terakhir. 

Baca juga: Di Myanmar, Konvoi yang Bawa Diplomat Indonesia Diserang Kelompok Bersenjata

Topan itu melepaskan angin hingga 210 kph (130 mph) yang menggasak rumah-rumah penduduk dan membawa gelombang badai ke ibu kota provinsi Sittwe pada Minggu (14/5/2023).

Sebagaimana dikutip dari Reuters, seorang juru bicara pasukan milisi Tentara Arakan di Negara Bagian Rakhine mengatakan, pihaknya harus menggunakan peralatan komunikasinya untuk mengumpulkan informasi tentang dampak Topan Mocha karena jaringan sipil sangat terganggu.

Kantor kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan, sekitar 6 juta orang di wilayah itu sudah membutuhkan bantuan kemanusiaan sebelum badai, di antaranya 1,2 juta orang terlantar akibat perselisihan etnis.

"Pejabat OCHA melihat kerusakan pada kamp pengungsi (Muslim Rohingya) yang berada di dekat pantai dan sebagian besar terbuat dari bambu, serta pusat evakuasi," kata seorang juru bicara.

Baca juga: Indonesia Gunakan ‘Diplomasi Diam-Diam’ untuk Bantu Selesaikan Krisis Myanmar

Dalam catatan, Myanmar pernah diterjang badai besar pada 2008.

Saat itu Topan Nargis menyapu bagian selatan Myanmar dan menewaskan hampir 140.000 orang.

Sebelum Topan Mocha mendarat pada Minggu sore, sekitar 400.000 orang telah dievakuasi di Myanmar dan Bangladesh.

Pihak berwenang dan lembaga bantuan terus berjuang untuk menghindari korban jiwa yang besar.

Mayoritas bangunan di Sittwe rusak, termasuk rumah sakit utama yang kehilangan sebagian atapnya, kata seorang warga melalui telepon.

Di Negara Bagian Chin yang bertetangga, yang telah menyaksikan pertempuran sengit antara pasukan junta Militer Myanmar dan pemberontak pro-demokrasi, para aktivis mengalami kesulitan untuk mencoba mengakses dampak badai di daerah-daerah di bawah pemadaman komunikasi junta.

Baca juga: Junta Myanmar Ampuni 2.153 Tahanan yang Dipenjara karena Perbedaan Pendapat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP,Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pelaku Penembakan Rapper Tupac Shakur pada 1996 Akhirnya Didakwa

Pelaku Penembakan Rapper Tupac Shakur pada 1996 Akhirnya Didakwa

Global
Rebut Wilayah Karabakh, Presiden Azerbaijan Balaskan Dendam Ayahnya

Rebut Wilayah Karabakh, Presiden Azerbaijan Balaskan Dendam Ayahnya

Global
Para Migran Diperkosa di Perbatasan Meksiko Saat Menunggu Masuk ke AS

Para Migran Diperkosa di Perbatasan Meksiko Saat Menunggu Masuk ke AS

Global
Bom Bunuh Diri saat Maulid di Pakistan, Motif Diduga Terkait Bid'ah

Bom Bunuh Diri saat Maulid di Pakistan, Motif Diduga Terkait Bid'ah

Global
Rangkuman Hari ke-583 Serangan Rusia ke Ukraina: Plat Kendaraan Rusia Dilarang di Lithuania | Wagner Kembali ke Rusia

Rangkuman Hari ke-583 Serangan Rusia ke Ukraina: Plat Kendaraan Rusia Dilarang di Lithuania | Wagner Kembali ke Rusia

Global
[POPULER GLOBAL] Heboh Penembakan Rotterdam | Sungai Amazon Mengering

[POPULER GLOBAL] Heboh Penembakan Rotterdam | Sungai Amazon Mengering

Global
Klaim Asuransi Hewan Terunik Tahun Ini, Dimenangkan Kucing yang Tak Sengaja Ikut Terlipat Di Sofa Lipat

Klaim Asuransi Hewan Terunik Tahun Ini, Dimenangkan Kucing yang Tak Sengaja Ikut Terlipat Di Sofa Lipat

Global
Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 57 Tewas, Pelaku Masih Misteri

Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan: 57 Tewas, Pelaku Masih Misteri

Global
Kura-kura Peliharaan di AS Kabur dari Klinik Dokter Hewan untuk Ketiga Kalinya

Kura-kura Peliharaan di AS Kabur dari Klinik Dokter Hewan untuk Ketiga Kalinya

Global
Aturan Baru, Anggota Parlemen AS Bisa Pakai Pakaian Olahraga Saat Bekerja

Aturan Baru, Anggota Parlemen AS Bisa Pakai Pakaian Olahraga Saat Bekerja

Global
Dipelihara di Gedung Putih, Anjing Joe Biden Kembali Bikin Ulah

Dipelihara di Gedung Putih, Anjing Joe Biden Kembali Bikin Ulah

Global
Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak Global Kian Meningkat, Sebelumnya Terancam Punah

Kabar Baik, Jumlah Populasi Badak Global Kian Meningkat, Sebelumnya Terancam Punah

Global
Bom Bunuh Diri dalam Peringatan Maulid Nabi di Pakistan Tewaskan 52 Orang

Bom Bunuh Diri dalam Peringatan Maulid Nabi di Pakistan Tewaskan 52 Orang

Global
AS Bongkar Praktik Manipulasi Media Global di China

AS Bongkar Praktik Manipulasi Media Global di China

Global
Rangkuman Hari Ke-582 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan 39 Drone Rusia | Polandia Jawab Teka-teki Asal Rudal

Rangkuman Hari Ke-582 Serangan Rusia ke Ukraina: Hujan 39 Drone Rusia | Polandia Jawab Teka-teki Asal Rudal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com