Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

171 Korban Tewas dalam Serangan Junta Myanmar di Desa Pazi Gyi

Kompas.com - 15/04/2023, 17:15 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

PAZI GYI, KOMPAS.com - Jumlah korban tewas akibat serangan udara junta Myanmar di desa Pazi Gyi, wilayah Sagaing, meningkat jadi sekitar 171 hingga Jumat (14/4/2023).

Seorang warga desa yang terlibat dalam kremasi jenazah dan meminta tidak disebutkan namanya untuk melindungi keselamatannya, mengatakan bahwa timnya merevisi jumlah kematian menjadi 171 dari 130 sehari sebelumnya.

Dia mengatakan kepada AFP bahwa 109 pria, 24 wanita, dan 38 anak-anak tewas. Sebanyak 53 lainnya yang terluka menerima perawatan medis.

Baca juga: Junta Myanmar Akui Serang Desa Pazi Gyi, 50 Orang Tewas

Adapun BBC Burma juga melaporkan korban tewas 171, sementara Mandalay Free Press menyebutkan jumlahnya 170.

Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar--badan bayangan yang didominasi mantan anggota parlemen dari partai pemimpin terguling Aung San Suu Kyi--pada Jumat mengunggah twit grafik dengan total 168 kematian.

Pazi Gyi sudah dikosongkan pada Jumat (14/4/2023), dan penduduk desa terlalu takut untuk kembali.

Serangan terjadi pada malam Thingyan, festival air tahun baru umat Buddha di Myanmar, kemudian memicu amarah internasional.

Inggris yang merupakan mantan penguasa kolonial Myanmar meminta Dewan Keamanan PBB bertemu untuk membahas insiden tersebut.

Sementara itu, ASEAN yang sejauh ini memimpin upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis Myanmar, mengecam keras serangan udara pada Kamis (13/4/2023).

Baca juga:

Wilayah Sagaing adalah kubu pemberontak di dekat Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

Di Sagaing terjadi beberapa perlawanan paling sengit terhadap kekuasaan militer. Pertempuran sengit berkecamuk selama berbulan-bulan.

Junta pada Rabu (12/4/2023) mengonfirmasi, pihaknya meluncurkan serangan udara terbatas di daerah tersebut dan menyalahkan beberapa kematian pada ranjau yang ditanam oleh pejuang anti-junta.

Mereka juga mengatakan, pada Jumat (14/4/2023) pemberontak menjatuhkan empat bom dari sebuah drone yang menewaskan delapan orang, termasuk lima anak, dan melukai 31 lainnya di desa Kywe Pon, juga di wilayah Sagaing.

Myanmar berada dalam krisis sejak militer menggulingkan pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi dalam kudeta Februari 2021. Sekitar 3.200 warga sipil tewas akibat tindakan keras junta terhadap unjuk rasa.

Baca juga: Junta Militer Myanmar Berlakukan Darurat Militer di Puluhan Kotapraja, Cara Baru Basmi Perlawanan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com