TANGOON, KOMPAS.com - Konvoi diplomat yang melakukan perjalanan di Myanmar mendapat serangan dari kelompok bersenjata tak dikenal.
Myanmar seperti diketahui telah dilanda kekacauan sejak kudeta militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.
Seorang diplomat asing yang berbasis di Yangon menyampaikan kepada AFP, bahwa sebuah konvoi beberapa kendaraan yang melakukan perjalanan di Kota Taunggyi di Negara Bagian Shan, Myanmar timur, diserang oleh kelompok bersenjata tak dikenal pada Minggu (7/5/2023).
Baca juga: Indonesia Gunakan ‘Diplomasi Diam-Diam’ untuk Bantu Selesaikan Krisis Myanmar
"Sebuah konvoi dengan beberapa diplomat diserang kemarin pagi," kata diplomat yang enggan disebut namanya itu, Senin (8/7/2023).
Disebutkan bahwa, konvoi itu antara lain membawa diplomat dari kedutaan besar Indonesia dan Singapura, serta pejabat yang mengoordinasikan bantuan kemanusiaan dari blok regional Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Untungnya, tidak ada korban yang dilaporkan dalam serangan tersebut.
Seorang pejabat senior militer Myanmar yang tidak mau disebutkan namanya mengonfirmasi kepada AFP bahwa sebuah konvoi telah ditembaki.
Secara terpisah, Presiden RI Joko Widodo menyesalkan adanya baku tembak ketika para pejabat dan diplomat tengah melakukan perjalanan untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan di Myanmar.
Ssangat disayangkan di tengah perjalanan terjadi baku tembak menembak," kata Jokowi di Labuan Bajo, NTT, sebagaimana diberitakan AFP.
Sejak kudeta militer di Myanmar lebih dari dua tahun lalu, negara bagian Shan sebenarnya tidak banyak dilanda kekerasan.
Baca juga: Junta Myanmar Ampuni 2.153 Tahanan yang Dipenjara karena Perbedaan Pendapat
Tetapi, pada Maret sekitar 30 orang yang berlindung di sebuah biara di negara bagian yang sama terbunuh, dengan junta dan pejuang anti-kudeta saling menuduh atas pembantaian tersebut.
Para pemimpin negara Asia Tenggara pada pekan ini akan bertemu di Indonesia untuk menghadiri KTT yang diperkirakan akan didominasi dengan pembahasan krisis Myanmar.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.