Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Busana yang Dikenakan Para Bangsawan dan Tamu Saat Penobatan Raja Charles III...

Kompas.com - 07/05/2023, 19:29 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Reuters,

LONDON, KOMPAS.com - Perhelatan penobatan Raja Charles III pada Sabtu (6/5/2023) menjadi momen bersejarah yang menghadirkan sentuhan monarki tradisional di era modern.

Urusan busana juga tak ketinggalan. Dari jubah tradisional, hiasan kepala, hingga busana warna-warni tampak dikenakan para bangsawan dan tamu undangan yang hadir di Westminster Abbey, London.

Sang raja tiba dengan Jubah Negara beludru merah tua, yang pernah dikenakan oleh kakeknya, Raja George VI, saat dinobatkan pada 1937.

Baca juga: Sejumlah Fakta Unik dari Penobatan Raja Charles III

Sebagaimana dilansir dari Reuters, Charles juga mengenakan tunik penobatan berwana merah tua dan kemeja lapisan sutra warna krem atau overshirt dengan celana Angkatan Laut kerajaan.

Charles bersalin menggunakan busana regalia seremonial yang dikenakan oleh pendahulunya saat acara penobatan, yaitu mantel Supertunica panjang penuh sutra emas dan Sabuk Pedang Penobatan, dan di atasnya, kain emas Imperial Mantle, yang awalnya dibuat untuk penobatan George IV pada 1821.

Raja Inggris Charles III dengan Mahkota St Edward di kepalanya menghadiri Upacara Penobatan di Westminster Abbey di pusat kota London pada Sabtu (6/5/2023). Penobatan raja dan ratu kali ini adalah yang pertama kali digelar di Inggris dalam 70 tahun terakhir, dan hanya yang kedua dalam sejarah setelah disiarkan di televisi. Charles akan menjadi monarki ke-40 yang dimahkotai di gereja pusat London sejak Raja William I pada 1066. Di luar Inggris, ia juga raja dari 14 negara Persemakmuran lainnya, termasuk Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Camilla, istri keduanya, akan dinobatkan sebagai ratu bersamanya dan dikenal sebagai Ratu Camilla setelah upacara. Jonathan Brady/POOL/AFP) Raja Inggris Charles III dengan Mahkota St Edward di kepalanya menghadiri Upacara Penobatan di Westminster Abbey di pusat kota London pada Sabtu (6/5/2023). Penobatan raja dan ratu kali ini adalah yang pertama kali digelar di Inggris dalam 70 tahun terakhir, dan hanya yang kedua dalam sejarah setelah disiarkan di televisi. Charles akan menjadi monarki ke-40 yang dimahkotai di gereja pusat London sejak Raja William I pada 1066. Di luar Inggris, ia juga raja dari 14 negara Persemakmuran lainnya, termasuk Australia, Kanada, dan Selandia Baru. Camilla, istri keduanya, akan dinobatkan sebagai ratu bersamanya dan dikenal sebagai Ratu Camilla setelah upacara.

Imperial Mantle adalah jubah tertua dalam upacara itu.

Sarung tangan kulit putih bersulam digunakan di tangan kanannya.

Charles dimahkotai dengan Mahkota St Edward yang digunakan sejak penobatan Raja Charles II pada 1661.

Ratu Camilla tiba di Westminster Abbey dengan menggunakan Jubah Negara yang dirancang untuk mendiang Ratu Elizabeth pada 1953.

Baca juga: Polisi Tangkap 52 Orang Selama Penobatan Raja Charles III

Jubah itu dikenakan menutupi gaun gading yang dihiasi sulaman bunga perak dan emas oleh tangan dingin perancang busana Inggris, Bruce Oldfield.

Keduanya meninggalkan Westminster Abbey dengan mengenakan jubah ungu Estate yang sebelumnya dikenakan oleh George VI.

Sementara jubah Camilla yang menampilkan sulaman bertema alam, dirancang oleh Royal School of Needlework.

"Untuk pertama kalinya, serangga termasuk lebah, kupu-kupu, kumbang, dan ulat ditampilkan di Jubah Penobatan, menggambarkan tema alam dan lingkungan serta mencerminkan kasih sayang Yang Mulia terhadap dunia alami," kata Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan.

Pangeran dan Putri Wales, William dan Catherine, mengenakan jubah formal dan mantel.

Pangeran William, Kate Middleton dan Putri Charlotte di Penobatan Raja Charles IIIVogue Pangeran William, Kate Middleton dan Putri Charlotte di Penobatan Raja Charles III

Sementara pewaris takhta Pangeran William hadir dalam balutan seragam pakaian seremonial Pengawal Welsh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com