Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Berencana Terapkan Artikel Berbayar di Twitter

Kompas.com - 30/04/2023, 07:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Elon Musk pada Sabtu (29/4/2023) mengumumkan rencana menerapkan artikel berbayar di Twitter.

Kebijakan ini akan memungkinkan media penerbit memasang tarif per artikel dengan satu klik.

"Hal ini akan membuat pengguna yang tidak berlangganan bulanan membayar harga per artikel lebih tinggi ketika ingin membaca artikel sesekali," kata Elon Musk di Twitter.

Baca juga: Perubahan Kebijakan Twitter Picu Lonjakan Propaganda oleh Rusia dan China

Ia menambahkan, kebijakan ini "Harus menjadi win-win (sama-sama menguntungkan) untuk keduanya. organisasi media dan publik."

Rencana ini akan dimulai bulan depan, tetapi Elon Musk tidak mengungkapkan rincian tentang harga pasti atau pemotongan apa yang akan dilakukan Twitter.

Pengumuman itu muncul saat Musk Elon berusaha membuat Twitter mencatatkan keuntungan di tengah kontroversi yang sering terjadi.

Dikutip dari kantor berita AFP, organisasi media selama bertahun-tahun mencari cara agar pelanggan mau membayar biaya operasi mereka, bahkan ketika pembaca sudah terbiasa mendapatkan berita gratis di internet.

Rencana Elon Musk kemudian menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana dia dapat membuat pembayaran mikro berhasil ketika yang lain gagal.

Baca juga:

Wartawan Inggris James Ball menyebutkan beberapa masalah dengan pembayaran mikro dalam tulisannya di Columbia Journalism Review.

Banyak pembaca hanya akan mengklik saat menghadapi paywall, katanya, dan penerbit jauh lebih suka memiliki pelanggan penuh waktu yang menghasilkan pendapatan iklan jauh lebih banyak daripada 20 sen atau lebih dari penjualan satu artikel.

Beberapa orang menanggapinya dengan keberatan lain. Biaya per artikel, menurut mereka, dapat mendorong berkembangnya click bait yang mungkin menguntungkan penerbit besar daripada penerbit kecil, dan tidak jelas apakah penulis--bukan hanya grup media berita--juga akan mendapat untung.

Sementara itu, beberapa netizen di Twitter bereaksi positif.

"Ide bagus," twit Greg Autry. "Sebagai penulis yang sering menerbitkan publikasi di Forbes, Foreign Policy, dan Ad Astra, aku sering frustrasi ketika karyaku berakhir di paywall yang tidak ingin dibayar oleh followers-ku. Ini adalah solusi yang tepat."

Carlos Gil penulis buku tentang pemasaran menulis, "Akhirnya, bayar-per-tayang untuk berita yang tidak akan membuat Anda merasa seperti membeli bir stadion yang terlalu mahal. Dapatkan artikel Anda a la carte dan dompet pun senang."

Baca juga: Twitter Bagikan Secara Publik Kode Algoritma Rekomendasi Konten

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com