KOMPAS.com - Artikel-artikel Unik Global pekan ini berkisar dari wujud pohon tertua di dunia yang berada di Chile, hingga Ketua Bank Sentral AS yang kena prank mengira Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Sementara itu, Delima Silalahi aktivis lingkungan dari Sumatra Utara meraih penghargaan internasional Goldman Environmental Prize 2023.
Ada juga kisah seorang bapak di Malaysia yang selama sepuluh tahun terakhir selalu bersepeda motor pukul 2 pagi ke Singapura untuk menjenguk anaknya di penjara.
Baca juga: Taiwan Temukan Produk Mi Instan Asal Indonesia dan Malaysia Ini Mengandung Zat Pemicu Kanker
Berikut adalah rangkuman artikel-artikel Unik Global sepanjang Minggu (23/4/2023) hingga Sabtu (29/4/2023).
Di sebuah hutan di bagian selatan Chile, ada sebuah pohon raksasa yang telah bertahan selama ribuan tahun dan sedang dalam proses untuk dikukuhkan sebagai pohon tertua di dunia.
Dikenal sebagai "Great Grandfathe" atau "Kakek Buyut', pohon itu berdiameter 4 meter dan tinggi 28 meter.
Pohon itu diyakini berisi informasi ilmiah yang dapat menjelaskan bagaimana planet Bumi beradaptasi dengan perubahan iklim.
Baca selengkapnya di sini.
Singapura akan memperketat aturan pengembalian baki secara mandiri bagi pengunjung rumah makan, dengan menjatuhkan denda bahkan bisa mengadilinya.
Sebenarnya, aturan mengembalikan baki secara mandiri sudah diberlakukan mulai 1 September 2021 untuk pusat jajanan dan sejak 1 Januari 2022 untuk kedai kopi dan pujasera.
Lalu, mulai 1 Juni 2023 "Negeri Singa" akan memberlakukan aturan lebih ketat. Pelanggar kali pertama bakal dimintai keterangan dan diberikan peringatan.
Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Singapura Gantung Mati Tahanan yang Bawa 1 Kg Ganja
Delima Silalahi, aktivis lingkungan dari Sumatra Utara (Sumut) meraih penghargaan internasional Goldman Environmental Prize 2023.
Delima Silalahi (46) adalah Direktur Eksekutif Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat (KSPPM), yakni organisasi non-pemerintah yang berdedikasi untuk perlindungan hutan adat di Sumatra Utara.
Pada Februari tahun lalu, berkat kampanye khusus yang dilakukan Delima bersama komunitas masyarakat adat di Tano Batak, pemerintah pada akhirnya memberikan hak pengelolaan sah atas 7.213 hektare hutan adat kepada enam kelompok masyarakat Tano Batak.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.