Di ibu kota Sudan itu, helikopter Amerika ditempatkan kurang dari satu jam untuk menjemput warga.
Baca juga: Dibantu Arab Saudi, Djibouti, dan Ethiopia, AS Evakuasi para Diplomat di Sudan
Pejabat AS telah memperingatkan bahwa upaya yang lebih luas untuk mengevakuasi warga Amerika di Sudan tidak mungkin dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyebut negaranya juga telah menarik tim kedutaannya.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, mengatakan militer Inggris telah mengevakuasi staf kedutaan Inggris dan keluarga mereka dalam operasi "kompleks dan cepat".
Sementara, warga Inggris yang masih terjebak di Sudan telah meminta bantuan melalui media sosial.
Duta Besar Norwegia mengatakan, diplomat Norwegia lainnya juga telah dievakuasi.
Kementerian Luar Negeri Swiss mengatakan, tujuh staf kedutaan dan lima lainnya telah dievakuasi dengan bantuan negara lain.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan pada Senin, bahwa 1.000 warga Uni Eropa telah dievakuasi.
Dua pesawat Perancis mendarat di Djibouti pada hari Minggu dengan mengangkut total 200 orang dari berbagai negara.
"Ini termasuk 25 warga negara Swedia," kata Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson pada Senin.
Menteri Luar Negeri Belanda Wopke Hoekstra mengatakan, segelintir warga Belanda telah dievakuasi dengan pesawat Perancis, dengan kelompok lain meninggalkan Khartoum melalui jalan darat dalam konvoi PBB.
Baca juga: Sejumlah Negara Mulai Evakuasi Warganya dari Sudan
Sementara itu, Italia mengabarkan telah mengevakuasi sekitar 200 orang dalam operasi militer pada Minggu.
Ini termasuk semua warga negara Italia yang meminta untuk pergi dari Sudan dan warga negara lain, termasuk perwakilan Vatikan.
Sedangkan, Kementerian Luar Negeri Yunani mengatakan, kelompok warga pertama berangkat dari Sudan dengan bantuan Prancis pada Minggu, dan 10 warga lainnya serta keluarga mereka berangkat dalam operasi Italia.
Jerman sendiri mengatakan, telah menerbangkan 300 orang dari Sudan menggunakan tiga pesawat. Mereka menyebut, beberapa orang yang diselamatkan juga berasal dari negara lain.