Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibantu Arab Saudi, Djibouti, dan Ethiopia, AS Evakuasi para Diplomat di Sudan

Kompas.com - 23/04/2023, 12:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden telah memerintahkan pasukan Amerika Serikat untuk mengevakuasi anggota staf Kedutaan Besar AS di ibu kota Sudan, Khartoum.

"Hari ini atas perintah saya militer Amerika Serikat melakukan operasi untuk mengeluarkan personel Pemerintah AS dari Khartoum," kata Biden dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu (22/4/2023) malam waktu Washington.

Dia mengucapkan terima kasih atas keterampilan tak tertandingi dari anggota layanan AS yang berhasil menyelamatkan para diplomat.

Baca juga: Sejumlah Negara Mulai Evakuasi Warganya dari Sudan

Biden menambahkan bahwa Djibouti, Ethiopia, dan Arab Saudi telah membantu AS dalam menjalankan operasi evakuasi tersebut.

AS tutup Kedubes di Sudan

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan, Kementeriannya telah menangguhkan sementara operasi di Kedutaan Besar AS di Khartoum.

Alasannya, ada risiko keamanan yang serius dan berkembang yang diciptakan oleh konflik di negara Afrika tersebut.

Beberapa jam sebelumnya, Pasukan Dukungan Cepat (RSF), milisi yang saat ini menantang otoritas tentara reguler di Sudan, mengaku telah berkoordinasi dengan Misi Pasukan AS yang terdiri dari 6 pesawat guna mengevakuasi diplomat dan keluarga mereka pada hari Minggu (23/4/2023) pagi.

Dalam pernyataannya, Biden juga menyerukan gencatan senjata segera dan mengutuk kekerasan mematikan itu.

Baca juga: Pertempuran di Sudan Mereda Saat Peringatan Idul Fitri

"Itu tidak masuk akal dan harus dihentikan," bebernya, dikutip dari AFP.

Negara-negara asing lainnya mengatakan, mereka sedang mempersiapkan kemungkinan evakuasi lebih dari ribuan warga negara mereka, meskipun bandara utama Sudan tetap ditutup.

Lebih dari 150 orang dari berbagai negara mencapai keamanan Arab Saudi sehari sebelumnya, dalam evakuasi warga sipil pertama yang diumumkan.

Nyatanya, ketika pasukan angkatan laut kerajaan mengangkut warga sipil melintasi Laut Merah dari Port Sudan ke Jeddah, pertempuran di Khartoum masih berlanjut.

Padahal itu adalah hari di mana gencatan senjata telah disepati sejak hari Jumat (21/4/2023) untuk menyambut Idul Fitri.

Idul Fitri adalah perayaan besar bagi penduduk Sudan yang menandai akhir bulan suci Ramadgan.

Sayangnya, Idul Fitri di Sudan pada tahun ini ditandai dengan ketakutan, kesedihan, dan kelaparan.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), pertempuran di Sudan sudah menewaskan lebih dari 400 orang sejak pecah pada 15 April antara dua faksi yang memperebutkan kekuasaan di Sudan.

Kekerasan itu termasuk serangan tak beralasan terhadap konvoi diplomat AS dan sejumlah insiden yang mengakibatkan diplomat asing dan pekerja bantuan tewas, terluka atau diserang.

Baca juga: KBRI di Khartoum Catat 1.209 WNI Tinggal di Sudan, Evakuasi Dipersiapkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Remaja Ini Temukan Cara Baru Buktikan Teorema Pythagoras Pakai Trigonometri, Diremehkan Para Ahli

Global
Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com