Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI di Khartoum Catat 1.209 WNI Tinggal di Sudan, Evakuasi Dipersiapkan

Kompas.com - 22/04/2023, 08:28 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KHARTOUM, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia terus mempersiapkan proses evakuasi para WNI yang tinggal di Sudan, akibat konflik militer bersenjata yang terus berlangsung sejak Sabtu (15/4/2023).

Berdasarkan data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Khartoum, terdapat 1.209 WNI yang tinggal di Sudan.

Sebagian besar dari mereka adalah pelajar dan mahasiswa.

Baca juga: Grup Wagner Diduga Terlibat dalam Konflik Sudan, Ini Kiprahnya

“Persiapan evakuasi terus dimatangkan sambil menunggu saat yang tepat untuk bisa melakukan evakuasi dengan tetap mempertimbangkan keselamatan WNI,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi pada Kamis (20/4/2023), sebagimana dikutip dari kantor berita Antara.

Sejauh ini terdapat ribuan warga sipil yang telah meninggalkan ibu kota Sudan, Khartoum.

Tak hanya Indonesia, negara-negara lain juga tengah mencoba untuk mengevakuasi warganya, di tengah pertempuran sengit yang telah berlangsung lima hari.

Tim perlindungan WNI dari KBRI Khartoum telah mengevakuasi 43 WNI yang terjebak di lokasi pertempuran ke tempat perlindungan KBRI.

Namun, Menlu Retno menambahkan, proses evakuasi tersebut dapat berlangsung jika kedua pihak yang berkonflik, yaitu tentara Sudan (SAF) dan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) menyetujui jeda kemanusiaan.

“Jeda kemanusiaan akan menjadi kunci bagi pelaksanaan evakuasi dan keberlanjutan bantuan kemanusiaan,” kata Retno,

Kemenlu RI dan KBRI Khartoum telah mengadakan pertemuan virtual dengan para WNI serta organisasi masyarakat Indonesia di Sudan, sehari usai pertempuran terjadi, pada Minggu (16/4.2023).

Baca juga: Konflik Sudan Terus Berkecamuk, Kirim Bantuan Hampir Tidak Mungkin, RS Kritis

Bagaimana situasi di Khartoum?

Sejumlah saksi mata melaporkan bahwa warga berbondong-bong meninggalkan Khartoum dengan menggunakan mobil maupun berjalan kaki ketika suara tembakan dan ledakan yang keras mengguncang kota itu.

Selain Indonesia, pejabat Jepang dan Tanzania mengatakan tengah mempertimbangkan misi untuk mengevakuasi warganya.

Jepang mengatakan pasukannya sedang mempertimbangkan cara mengevakuasi sekitar 60 warga Jepang dari Sudan, dengan pesawat militer yang disiagakan.

Menteri Luar Negeri Tanzania Stergomena Tax mengatakan kepada parlemen bahwa pemerintahnya juga sedang mengevaluasi apakah mungkin mengevakuasi 210 warganya.

Namun, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Khartoum mengatakan, situasi keamanan yang tidak pasti di ibu kota berarti tidak ada rencana untuk evakuasi yang dikoordinasi pemerintah AS.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com