Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Apa di Sudan dan Kenapa Terjadi Perang?

Kompas.com - 18/04/2023, 13:23 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

KHARTOUM, KOMPAS.com - Pertempuran sengit dengan senjata api antara paramiliter dan militer telah terjadi di seluruh Sudan.

Kekerasan antara militer dan kelompok paramiliter yang disebut Pasukan Pendukung Cepat (RSF) terus berlangsung, sejak pertama kali meletus Sabtu, (15/4/2023).

Sampai Senin (17/4/2023), organisasi dokter di Sudan melaporkan setidaknya hampir 100 orang meninggal dan sebuah laporan mengestimasikan jumlah orang yang terluka mencapai 1.100 jiwa.

Baca juga: Pesawat Saudi Diserang di Bandara Khartoum Sudan

Kedua pihak saling mengeklaim menguasai situs-situs penting di ibu kota Khartoum.

Namun, pertempuran yang meletus di ibu kota Sudan, Khartoum, dan beberapa tempat di negara itu merupakan hasil dari perebutan kekuasaan yang ganas di bawah kepemimpinan militer.

Terjadi baku serang di tempat-tempat strategis utama di ibu kota saat pasukan paramiliter yang disebut Pasukan Pendukung Cepat (RSF) bertempur dengan dengan pasukan militer negara.

Berikut hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang konflik di Sudan.

Saat Omar al-Bashir digulingkan dalam kudeta 2019, para pengunjuk terus menyuarakan peralihan kepada pemerintahan sipil.AFP via BBC INDONESIA Saat Omar al-Bashir digulingkan dalam kudeta 2019, para pengunjuk terus menyuarakan peralihan kepada pemerintahan sipil.
Apa latar belakang dari pertempuran ini?

Sejak kudeta yang terjadi pada Oktober 2021, pemerintahan Sudan dijalankan oleh dewan jenderal dan terdapat dua tokoh militer yang menjadi pusat perselisihan.

Jenderal Abdel Fattah Al Burhan yang menjadi kepala angkatan bersenjata (militer negara), dan presiden hasil kudeta negara itu.

Lalu, wakilnya sekaligus pemimpin RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo atau yang dikenal dengan Hemedti.

Mereka tidak setuju dengan arah pemerintahan negara yang akan menuju pemerintahan sipil.

Salah satu poin utama yang mencuat adalah mengenai rencana melebur 100.000 pasukan RSF ke tubuh militer, kemudian siapa yang nantinya akan memimpin pasukan baru tersebut.

Baca juga: Sudan Mencekam, Tentara dan Pasukan Paramiliter Bentrok Berebut Kekuasaan, 25 Tewas

Kenapa semua ini terjadi pada Sabtu kemarin?

Pertempuran itu terjadi setelah melewati hari-hari yang menegangkan, terutama saat anggota RSF kembali ditempatkan di seluruh negara, yang kemudian ditangkap karena dianggap ancaman oleh militer.

Ada harapan akan terjadi perundingan untuk memecahkan kebuntuan situasi, tapi hal itu tak pernah terjadi.

Masih belum jelas siapa yang melepaskan tembakan pertama kali pada Sabtu pagi kemarin, tapi siapapun yang memulai, baku tambak ini telah memperburuk situasi yang sudah tidak kondusif.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com