Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Kompas.com - 22/05/2024, 14:28 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber AFP

DUBLIN, KOMPAS.com - Pemerintah Irlandia dan Norwegia diperkirakan akan secara resmi mengakui negara Palestina pada Rabu (22/5/2024).

Para pemimpin Irlandia dijadwalkan untuk mengadakan konferensi pers pada pukul 8.00 pagi (0700 GMT) setelah sebelumnya mengisyaratkan bahwa Irlandia akan mengakui kedaulatan Palestina pada akhir bulan ini.

Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Store dijadwalkan akan mengadakan konferensi pers pada pukul 8.30 pagi (0630 GMT).

Baca juga: Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Dilansir dari AFP, di Irlandia, lembaga penyiaran publik nasional RTE dan Irish Times sama-sama melaporkan bahwa keputusan untuk mengakui kenegaraan Palestina akan diumumkan dalam konferensi pers.

Sementara di Norwegia, NRK dan Aftenposten melaporkan hal yang sama untuk Oslo.

Kementerian Luar Negeri Israel memposting pesan video yang ditujukan kepada Irlandia di platform media sosial X.

Dia, seperti yang sebelumnya, memperingatkan bahwa mengakui negara Palestina berisiko membuat negara-negara itu menjadi apa yang disebutnya pion Iran dan Hamas.

Dia juga menambahkan bahwa langkah tersebut hanya akan menyulut ekstremisme dan ketidakstabilan. Sebuah pernyataan yang sembrono.

Pengumuman yang diharapkan Perdana Menteri Irlandia Simon Harris, Wakil Perdana Menteri Micheal Martin dan Menteri Eamon Ryan muncul setelah Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pekan lalu bahwa ia akan mengumumkan mengakui negara Palestina pada Rabu.

Sanchez mengatakan pada Maret bahwa Spanyol dan Irlandia, bersama dengan Slovenia dan Malta, telah sepakat untuk mengambil langkah pertama mereka menuju pengakuan negara Palestina bersama Israel.

Baca juga: Berduka, Hamas Puji Dukungan Ebrahim Raisi terhadap Perlawanan Palestina

Dia melihat solusi dua negara sebagai hal yang penting untuk perdamaian yang langgeng.

Israel mengatakan bahwa rencana pengakuan Palestina merupakan hadiah untuk terorisme yang akan mengurangi peluang resolusi yang dinegosiasikan untuk perang di Gaza, yang dimulai pada tanggal 7 Oktober ketika Hamas menyerbu masuk ke Israel selatan.

Selama beberapa dekade, pengakuan formal atas negara Palestina telah dilihat sebagai akhir dari proses perdamaian antara Palestina dan tetangganya, Israel.

Baca juga: Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Amerika Serikat dan sebagian besar negara-negara Eropa Barat telah mengatakan bahwa mereka bersedia untuk mengakui kenegaraan Palestina suatu hari nanti, tetapi tidak sebelum kesepakatan dicapai pada isu-isu pelik seperti perbatasan akhir dan status Yerusalem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Didakwa Menghina Kerajaan

Eks PM Thailand Thaksin Shinawatra Didakwa Menghina Kerajaan

Global
Rangkuman Hari Ke-845 Serangan Rusia ke Ukraina: Jabatan di Kemenhan | Rusia Terus Maju dan Serang

Rangkuman Hari Ke-845 Serangan Rusia ke Ukraina: Jabatan di Kemenhan | Rusia Terus Maju dan Serang

Global
AS Disebut Tertinggal Jauh di Belakang China di Bidang Tenaga Nuklir

AS Disebut Tertinggal Jauh di Belakang China di Bidang Tenaga Nuklir

Global
Ahli Bedah AS Minta Platform Media Sosial Diberi Peringatan seperti Bungkus Rokok

Ahli Bedah AS Minta Platform Media Sosial Diberi Peringatan seperti Bungkus Rokok

Global
Seperti Ini Suasana Pemakaman 2 Warga Sipil Lebanon Korban Perang

Seperti Ini Suasana Pemakaman 2 Warga Sipil Lebanon Korban Perang

Global
Kritik Israel, Dua Lipa: Demi Kebaikan Lebih Besar, Saya Ambil Risiko

Kritik Israel, Dua Lipa: Demi Kebaikan Lebih Besar, Saya Ambil Risiko

Global
Negosiator Israel: Puluhan Sandera di Gaza Masih Hidup

Negosiator Israel: Puluhan Sandera di Gaza Masih Hidup

Global
Thailand Segera Jadi Negara Asia Tenggara Pertama Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Segera Jadi Negara Asia Tenggara Pertama Legalkan Pernikahan Sesama Jenis

Global
Monolit Misterius Muncul di Gurun Las Vegas

Monolit Misterius Muncul di Gurun Las Vegas

Global
Pengunjuk Rasa Anti-Pemerintah Israel Turun ke Jalan, Serukan Pemilu Baru

Pengunjuk Rasa Anti-Pemerintah Israel Turun ke Jalan, Serukan Pemilu Baru

Global
Putin: Korea Utara dengan Tegas Dukung Invasi Rusia di Ukraina

Putin: Korea Utara dengan Tegas Dukung Invasi Rusia di Ukraina

Global
Perang di Gaza Mereda meski Ada Ledakan di Selatan, Korban Tewas Minim

Perang di Gaza Mereda meski Ada Ledakan di Selatan, Korban Tewas Minim

Global
[POPULER GLOBAL] 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil | Pesan Idul Adha Joe Biden

[POPULER GLOBAL] 4 Pelayat Tewas Tertabrak Mobil | Pesan Idul Adha Joe Biden

Global
Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Euro 2024: Kursi Stadion Kharkiv yang Hancur Dipamerkan di Munich Jelang Ukraina Vs Romania

Global
Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Alasan dan Dampak Netanyahu Bubarkan Kabinet Perang Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com