Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Dubes China Bikin Heboh Eropa, lalu Diklarifikasi

Kompas.com - 24/04/2023, 16:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pernyataan Dubes China untuk Perancis, Lu Shaye, baru-baru ini memicu kehebohan di Eropa.

Berbicara di saluran berita LCI pada Jumat (21/4/2023), Lu Shaye mengatakan, negara-negara yang lahir setelah jatuhnya Uni Soviet tidak memiliki status efektif di bawah hukum internasional.

Sebab, kata dia, tidak ada perjanjian internasional yang menegaskan status mereka sebagai negara berdaulat.

Baca juga: Runtuhnya Uni Soviet

Komentar tersebut nyatanya menimbulkan keresahan bukan hanya di Ukraina yang telah diinvasi Rusia sejak Februari tahun lalu, melainkan semua bekas republik Soviet yang muncul sebagai negara merdeka setelah jatuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, termasuk banyak anggota Uni Eropa.

Ajudan Presiden Ukraina, Mykhaylo Podolyak menegaskan pada Minggu (23/4/2023), bahwa status negara-negara pasca-Soviet diabadikan dalam hukum internasional.

"Aneh rasanya mendengar versi absurd dari 'sejarah Crimea' dari perwakilan negara yang sangat teliti tentang sejarah seribu tahunnya," kata Podolyak, mengacu pada China, dikutip dari AFP.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (UE), Josep Borrell, pun menyebut pernyataan Lu Shaye itu tidak dapat diterima.

Dalam sebuah tweet, dia menyatakan, UE hanya dapat menganggap deklarasi ini tidak mewakili kebijakan resmi China.

Baca juga: Putin Bersumpah ke Negara-negara Bekas Uni Soviet: Seperti pada 1945, Kemenangan Akan Jadi Milik Kita

Negara Baltik panggil utusan China

Sebagai respons atas pernyataan Lu Shaye, tiga negara Baltik Uni Eropa dilaporkan telah memanggil utusan China di negara masing-masing untuk dimintai penjelasan pada Senin (24/4/2023) ini.

Ketiga negara itu, yakni Lithuania, Estonia, dan Latvia.

Menteri Luar Negeri Lithuania, Gabrielius Landsbergis, mengatakan para diplomat China akan diminta untuk menjelaskan terkait posisi China tentang kemerdekaan negaranya.

"Selain itu, untuk mengingatkan mereka bahwa kami bukan negara pasca-Soviet, melainkan negara yang secara ilegal diduduki oleh Uni Soviet," jelas dia.

Menteri Luar Negeri Estonia, Margus Tsahkna, mengatakan dirinya sedang mencari tahu mengapa China memiliki posisi atau komentar seperti itu tentang negara-negara Baltik.

Berbicara pada pertemuan menteri luar negeri UE di Luksemburg, Tsahkna menegaskan bahwa negara-negara Baltik adalah negara berdaulat independen yang tergabung dalam Uni Eropa dan NATO.

"Tapi saya harap ada penjelasannya. Kami tidak puas dengan penyataan (Lu Shaye) itu," ujarnya.

Baca juga: Profil Joseph Stalin, Pemimpin Brutal Uni Soviet

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

AS Sebut Mulai Bangun Dermaga Bantuan untuk Gaza, Seperti Apa Konsepnya?

Global
[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

[POPULER GLOBAL] Miss Buenos Aires 60 Tahun tapi Terlihat Sangat Muda | Ukraina Mulai Pakai Rudal Balistik

Global
Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Putin Berencana Kunjungi China pada Mei 2024

Global
Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Eks PM Malaysia Mahathir Diselidiki Terkait Dugaan Korupsi 2 Anaknya

Global
TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

TikTok Mungkin Segera Dilarang di AS, India Sudah Melakukannya 4 Tahun Lalu

Global
Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Suhu Panas Tinggi, Murid-murid di Filipina Kembali Belajar di Rumah

Global
 Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Paket Bantuan Senjata Besar-besaran AS: Taiwan Senang, China Meradang

Global
Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Lolos ke Kontes Miss Argentina, Alejandra Viral Penampilan Muda Meski Usianya 60

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com