Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Runtuhnya Uni Soviet

Kompas.com - 31/08/2022, 21:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber History

KOMPAS.com - Uni Soviet dinyatakan runtuh dan tidak eksis lagi pasca-puluhan tahun berdiri pada 8 Desember 1991.

Ekonomi yang buruk ditambah pendekatan lepas tangan Mikhail Gorbachev terhadap satelit Soviet, menginspirasi gerakan kemerdekaan di republik-republik di pinggiran Soviet.

Satu per satu, negara-negara Baltik (Estonia, Lituania dan Latvia) mendeklarasikan kemerdekaan dari Moskwa.

Baca juga: 14 Juli 1960, Ketika Uni Soviet Pertegas Kerenggangan dengan China karena Visi Komunisme

Awal Keruntuhan Uni Soviet

Dilansir History, sebelumnya pada 18 Agustus 1991, anggota partai Komunis di militer dan pemerintah menempatkan Gorbachev di bawah tahanan rumah.

Alasan resmi yang diberikan untuk pemenjaraannya adalah "ketidakmampuannya karena alasan kesehatan" untuk memimpin sebagai presiden. Para pemimpin kudeta juga mengumumkan keadaan darurat.

Militer bergerak ke Moskwa, tetapi tank mereka bertemu dengan rantai manusia dan warga yang membangun barikade untuk melindungi Parlemen Rusia.

Boris Yelstin, yang saat itu menjabat sebagai ketua parlemen, berdiri di atas salah satu tank itu untuk mengumpulkan massa di sekitarnya. Kudeta pun gagal setelah tiga hari.

Baca juga: Vladimir Lenin dan Perannya Mendirikan Uni Soviet

Runtuhnya Tirai Besi

Pada tanggal 8 Desember, Gorbachev yang baru bebas melakukan perjalanan ke Minsk, di mana ia bertemu dengan para pemimpin Republik Belarus dan Ukraina.

Di sana ia menandatangani perjanjian yang berisi pemisahan kedua negara dari Uni Soviet.

“Uni Soviet sebagai subjek realitas internasional dan geopolitik tidak ada lagi,” tulis perjanjian itu.

Hanya beberapa minggu kemudian, Belarus dan Ukraina diikuti delapan dari sembilan republik yang tersisa, yang mendeklarasikan kemerdekaan mereka dari Uni Soviet setelah pertemuan di Alma-Ata, Kazakhstan.

Kembali di Moskwa, Gorbachev sudah dianggap jatuh. Sementara Boris Yelstin malah naik daun.

Pria yang pernah berdiri di atas tank di depan parlemen, memiliki kendali atas parlemen dan KGB.

Baca juga: Invasi Uni Soviet ke Afganistan pada 1979 yang Picu Perang Saudara

Pengunduran diri Gorbachev sebagai presiden tidak dapat dihindari. Pada Hari Natal 1991, dia menyerahkan jabatannya.

“Kita sekarang hidup di dunia baru. Perang Dingin dan perlombaan senjata telah diakhiri, serta militerisasi gila negara, yang telah melumpuhkan ekonomi, sikap dan moral publik kita,” ujarnya waktu itu.

Naufal Noorosa Presiden Terakhir Uni Soviet Meninggal Dunia di Moskwa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com