Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Banjir Pakistan Lebih dari 1.100 Orang, Termasuk 380 Anak-anak

Kompas.com - 31/08/2022, 20:30 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Hujan deras dan banjir telah menenggelamkan sepertiga wilayah Pakistan dan menewaskan lebih dari 1.100 orang, termasuk 380 anak-anak.

Dilansir Reuters, Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah meminta bantuan pada Selasa (30/8/2022) untuk apa yang disebutnya sebagai "bencana iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya. "

Helikopter tentara mengangkut keluarga yang terdampar dan menjatuhkan paket makanan ke daerah yang tidak dapat diakses.

Baca juga: Pakistan Hanya Berkontribusi 1 Persen GRK Global, tapi Paling Parah Dihantam Bencana

Banjir terbesar dalam sejarah Pakistan, yang dipicu oleh hujan monsun yang luar biasa lebat, menghancurkan rumah, bisnis, infrastruktur, dan tanaman.

Ini berdampak pada 33 juta orang penduduk, atau 15 persen dari 220 juta penduduk negara Asia Selatan itu.

Negara ini telah menerima hampir 190 persen lebih banyak hujan daripada rata-rata 30 tahun terakhir pada kuartal hingga Agustus tahun ini.

Ada total 390,7 milimeter (15,38 inci) yang terdampak.

Baca juga: Mantan PM Pakistan Imran Khan Didakwa dengan UU Terorisme

Provinsi Sindh, dengan populasi 50 juta, jadi paling terpukul, mendapat 466 persen lebih banyak hujan daripada rata-rata 30 tahun terakhir.

"Sepertiga dari negara ini benar-benar berada di bawah air," kata Menteri Perubahan Iklim Sherry Rehman kepada Reuters.

Dia menggambarkan skala bencana sebagai "bencana dengan preseden yang tidak diketahui".

Menurutnya, air tidak akan surut dalam waktu dekat.

Sedikitnya 380 anak-anak termasuk di antara yang tewas, Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengatakan kepada wartawan saat briefing di kantornya di Islamabad.

Baca juga: Tiga Perwira Angkatan Udara India Dipecat karena Tak Sengaja Tembakkan Rudal ke Pakistan

"Pakistan dibanjiri penderitaan," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam sebuah pesan video, saat PBB meluncurkan seruan sebesar 160 juta dollar AS untuk membantu korban terdampak.

"Orang-orang Pakistan menghadapi musim hujan akibat steroid, dampak tak henti-hentinya dari tingkat hujan dan banjir yang luar biasa," tambahnya.

Alfiyan Oktora Akibat banjir bandang ini, Pakistan mengumumkan keadaan darurat nasional setelah hampir 1.000 orang tewas dalam peristiwa tersebut, Jumat (26/8/2022).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com