Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Ribu Guru Selandia Baru Mogok Kerja, Sekolah Terpaksa Diliburkan

Kompas.com - 16/03/2023, 16:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

AUCKLAND, KOMPAS.com – Sekitar 50.000 guru di Selandia Baru menggelar aksi mogok kerja menuntut kenaikan gaji pada Kamis (16/3/2023).

Aksi mogok kerja tersebut digelar karena pembicaraan antara serikat pekerja dan Kementerian Pendidikan Selandia Baru terhenti.

Buntut dari pemogokan tersebut, berbagai taman kanak-kanak serta sekolah dasar maupun sekolan menengah di seluruh Selandia Baru terpaksa diliburkan.

Baca juga: Imbas Kecelakaan Kereta Yunani, Pekerja Kereta Marah, Aksi Mogok Berlanjut

Serikat pekerja berpendapat, usulan kenaikan gaji terbaru dari pemerintah tidak mampu mengimbangi inflasi.

Selain itu, sambung serikat pekerja, sektor pendidikan berada di titik nadir karena kekurangan guru, sebagaimana dilansir AFP.

“Pendidikan yang berkualitas adalah hak asasi manusia,” kata Chris Abercrombie dari Post Primary Teachers' Association.

“Tragisnya, sebagai guru kita melihat hak itu perlahan-lahan, dan pasti, dirusak,” sambung Abercrombie.

Baca juga: 7.000 Lebih Perawat di New York Mogok Kerja Tuntut Kenaikan Gaji

Dia menambahkan, menaikkan gaji guru dan memperbaiki kondisi kerja sangat penting untuk mempertahankan para guru yang ada dan menarik para lulusan menjadi tenaga pendidik.

Presiden New Zealand Educational Institute Mark Potter mengatakan, para guru ingin memberi pesan kepada pemerintah bahwa betapa seriusnya negara tersebut membutuhkan pekerjaan.

“Kami semua menginginkan yang terbaik untuk siswa kami, tetapi tanpa perubahan pada sistem, kami tidak dapat memberikannya kepada mereka,” ujar Potter.

Baca juga: Belajar dari Mogok Kerja di Britania Raya

Menteri Pendidikan Selandia Baru Jan Tinetti mengaku kecewa melihat para guru mogok kerja. Dia ingin agar perselisihan yang ada segera diselesaikan.

Biaya hidup telah menjadi masalah politik utama di Selandia Baru dan pemerintah saat ini berjuang keras mengendalikan inflasi.

Angka terbaru menunjukkan bahwa ekonomi Selandia Baru menyusut, memicu kekhawatiran mengenai ancaman resesi yang semakin nyata.

Baca juga: Perawat Inggris Akan Mogok Kerja Lagi, Rishi Sunak Angkat Bicara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com