Penulis: Ghita Intan & Indra Yoga/VOA Indonesia
JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Indonesia meminta Australia mematuhi kesepakatan non-proliferasi nuklir dan standar pengamanan yang ditetapkan Badan Energi Atom Internasional IAEA. Pernyataan ini dikeluarkan terkait rencana pembelian tiga kapal selam bertenaga nuklir oleh Australia pekan ini.
Kementerian Luar Negeri Indonesia pada Rabu (15/3/2023) mengeluarkan pernyataan tegas terkait rencana Australia membeli tiga kapal selam bertenaga nuklir dari Amerika.
Lewat Twitter, Kementerian Luar Negeri mengatakan “upaya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan menjadi tanggung jawab semua negara. Penting bagi semua negara untuk menjadi bagian dari upaya itu.”
Baca juga: Sebelum Pakai Kapal Selam Nuklir, Australia Wajib Patuhi Ini
Upaya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan menjadi tanggung jawab semua negara. Penting bagi semua negara untuk menjadi bagian dari upaya tersebut.
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) March 14, 2023
Namun demikian Indonesia menggarisbawahi dengan “meminta Australia tetap konsisten memenuhi kewajibannya sesuai rezim non-proliferasi senjata nuklir dan IAEA Safeguards, dan menyepakati mekanisme verifikasi oleh Badan Energi Atom Internasional IAEA yang efektif, transparan dan tidak diskriminatif.”
Rencana pembelian tiga kapal selam nuklir (nuclear powered submarine SSN) itu disampaikan dalam pertemuan antara Presiden Amerika Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di San Diego, Senin (13/3/2023).
Gedung Putih mengatakan, Amerika berniat menjual tiga kapal selam nuklir kepada Australia pada awal tahun 2030 mendatang, jika disetujui Kongres.
“Langkah ini sangat penting untuk terus meningkatkan kemampuan Australia memiliki dan mengoperasikan armada kapal selam nuklir dan memberi Australia kemampuan berdaulat sedini mungkin."
"Langkah ini juga untuk memastikan agar Australia dapat mempertahankan kemampuan bawah lautnya hingga penjualan kapal selam nuklir ini siap, mengingat rencana akan dipensiunkannya kapal selam Australia saat ini.”
Juru Bicara Kementerian Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak berharap semua pihak berkomitmen tinggi menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.