Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WHO: Menemukan Asal-usul Covid-19 Adalah Keharusan Moral

Kompas.com - 12/03/2023, 18:54 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

JENEWA, KOMPAS.com – Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan menemukan asal-usul Covid-19 adalah keharusan moral dan semua hipotesis harus dieksplorasi.

Komentar Tedros tersebut bisa menjadi indikasi bahwa WHO tetap berkomitmen menemukan cara virus corona muncul.

Sebelumnya, Wall Street Journal melaporkan sebuah lembaga AS telah menilai pandemi Covid-19 kemungkinan besar disebabkan oleh kebocoran laboratorium China yang tidak disengaja.

Baca juga: WHO Desak Semua Negara Tak Tutupi Informasi Asal-usul Covid-19

Ini meningkatkan tekanan pada WHO untuk memberikan jawaban atas asal-usul Covid-19.

China sendiri telah membantah penilaian tersebut.

"Memahami asal-usul #COVID19 dan mengeksplorasi semua hipotesis tetap: (menjadi) keharusan ilmiah, untuk membantu kita mencegah wabah di masa depan (dan) keharusan moral, demi jutaan orang yang meninggal dan mereka yang hidup dengan #LongCOVID," ungkap Tedros di Twitter pada Sabtu (11/3/2023) malam.

Dia menulis untuk menandai tiga tahun sejak WHO pertama kali menggunakan kata "pandemi" untuk menggambarkan wabah global Covid-19.

Pada akhir pekan ini, aktivis, politisi, dan akademisi telah mengatakan dalam surat terbuka bahwa, fokus peringatan itu harus pada pencegahan terulangnya peluncuran vaksin Covid-19 yang tidak merata.

Baca juga: Gadis 11 Tahun Meninggal karena Flu Burung di Kamboja, WHO Peringatkan Semua Negara Waspada

Menurut mereka, tidak meratanya distribusi vaksin telah menyebabkan setidaknya 1,3 juta kematian yang dapat dicegah.

Pada 2021, tim yang dipimpin WHO sendiri telah menghabiskan waktu berminggu-minggu di dalam dan sekitar Wuhan, China.

Wuhan adalah wilayah di mana kasus Covid-19 pada manusia pertama dilaporkan.

Sejumlah laporan menyebut di Wuhan virus corona mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain, tetapi diperlukan penelitian lebih lanjut.

China telah mengatakan tidak diperlukan lagi kunjungan ke Wuhan.

Sejak itu, WHO telah membentuk kelompok penasehat ilmiah tentang patogen berbahaya tetapi belum mencapai kesimpulan tentang bagaimana pandemi Covid-19 dimulai, dengan mengatakan bahwa data kunci hilang.

Baca juga: 9 Tewas karena Virus Marburg, WHO Gelar Rapat Urgen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com