LONDON, KOMPAS.com – Kamboja melaporkan dua kasus flu burung (H5N1) pada manusia dalam satu keluarga. Salah satunya meninggal dunia.
Peristiwa tersebut membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan pihak berwenang Kamboja dan menyebut situasinya mengkhawatirkan, sebagaimana dilansir Reuters.
Direktur Kesiapsiagaan serta Pencegahan Epidemi dan Pandemi WHO Sylvie Briand mengatakan kepada wartawan bahwa WHO sedang meninjau asesmen risiko global sehubungan dengan perkembangan terakhir.
Baca juga: Flu Burung Kian Menyebar, Mungkinkah jadi Ancaman Baru?
Kamboja sebelumnya melaporkan bahwa pihaknya melakukan pelacakan ke 12 orang setelah seorang gadis berusia 11 tahun meninggal karena flu burung.
Dari hasil pelacakan, ayah si gadis dinyatakan positif terjangkit flu burung dan menunjukkan gejala.
“Situasi global H5N1 mengkhawatirkan mengingat meluasnya penyebaran virus pada unggas di seluruh dunia dan meningkatnya laporan kasus pada mamalia termasuk manusia,” kata Briand.
“WHO menganggap virus ini berisiko serius dan mendesak kewaspadaan tinggi dari semua negara,” sambung Briand.
Baca juga: Peru Musnahkan 37.000 Unggas karena Flu Burung
Briand menuturkan, masih belum jelas apakah kasus flu burung di Kamboja merupakan penularan dari manusia ke manusia.
Masih belum jelas juga apakah kasus flu burung di Kamboja tersebut disebabkan oleh penularan dari unggas atau hewan lain yang terinfeksi H5N1.
Pada 2020, muncul strain baru H5N1, clade 2.3.4.4b, yang menyebabkan banyak unggas liar dan unggas domestik mati dalam beberapa bulan terakhir. Strain ini juga telah menginfeksi mamalia, yang membuat kekhawatiran global meningkat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.