BRUSSELS, KOMPAS.com - Dua institusi pembuat kebijakan terbesar Uni Eropa telah melarang TikTok dari ponsel staf karena alasan keamanan siber.
Hal ini menandai kekhawatiran yang berkembang tentang aplikasi berbagi video pendek China dan data penggunanya.
TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan Cina ByteDance, berada di bawah pengawasan dari pemerintah dan regulator.
Baca juga: Bikin Video TikTok di Tebing, Pria AS Tewas Terjatuh dari Ketinggian 21 Meter
Dilansir dari Reuters, ada kekhawatiran bahwa pemerintah China dapat menggunakan aplikasinya untuk menyalahgunakan data pengguna atau memajukan kepentingannya.
Kepala industri Uni Eropa Thierry Breton, yang mengumumkan larangan oleh Komisi Eropa, menolak untuk mengatakan apakah Komisi telah mengalami insiden yang melibatkan TikTok.
Seorang pejabat juga mengatakan pada hari Kamis (23/2/2023) bahwa staf di Dewan UE, yang menyatukan perwakilan negara-negara anggota untuk menetapkan prioritas kebijakan, juga harus menghapus TikTok dari ponsel pribadi mereka dengan akses ke layanan Dewan UE.
Menanggapi pengumuman tersebut, Tiktok mengatakan kecewa dan terkejut bahwa Komisi belum menghubungi sebelum melembagakan larangan tersebut.
Amerika Serikat Senat pada bulan Desember meloloskan RUU untuk melarang karyawan federal menggunakan TikTok pada perangkat milik pemerintah. TikTok juga telah dilarang di India.
Komisi eksekutif UE mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa keputusan itu akan berlaku untuk telepon dan perangkat kerja dan pribadi.
"Untuk meningkatkan keamanan sibernya, Dewan Manajemen Korporat Komisi telah memutuskan untuk menangguhkan penggunaan aplikasi TikTok pada perangkat perusahaannya dan pada perangkat pribadi yang terdaftar dalam layanan perangkat seluler Komisi," katanya.
Baca juga: Kentucky Susul Negara Bagian Lain, Larang TikTok di Perangkat Pemerintah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.