BRUSSEL, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak semua negara untuk mengungkapkan apa yang mereka ketahui tentang asal-usul Covid-19.
Ini setelah klaim dari beberapa lembaga pemerintah AS bahwa kebocoran laboratorium China di balik penyakit itu dibantah keras oleh Beijing.
“Jika ada negara yang memiliki informasi tentang asal-usul pandemi, informasi tersebut harus dibagikan kepada WHO dan komunitas ilmiah internasional,” kata direktur jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, pada hari Jumat (3/3/2023), seperti dilansir dari Guardian.
Baca juga: Penyelidikan Asal-usul Covid-19 Hadapi Banyak Tantangan
Direktur FBI, Christopher Wray, mengatakan bahwa agensinya sekarang menilai sumber pandemi Covid-19 adalah kemungkinan besar potensi insiden laboratorium di Wuhan.
Infeksi pertama dari virus corona tercatat pada akhir 2019 di kota China, yang menampung laboratorium penelitian virus.
Pejabat China membantah klaim FBI, menyebutnya sebagai kampanye kotor terhadap Beijing.
Tedros menekankan bahwa WHO tidak ingin menyalahkan, tetapi ingin memajukan pemahaman tentang bagaimana pandemi ini dimulai.
"Ini bertujuan agar kita dapat mencegah, mempersiapkan, dan menanggapi epidemi dan pandemi di masa depan," ujarnya.
Dia mengatakan politisasi penelitian asal-usul membuat karya ilmiah lebih sulit dan akibatnya dunia menjadi kurang aman.
Pada tahun 2021, badan kesehatan PBB membentuk Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Asal Usul Patogen Baru untuk menyelidiki asal muasal pandemi.
Baca juga: 3 Tahun Berlalu, Asal-usul Covid-19 Masih Jadi Misteri
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.