MALABO, KOMPAS.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggelar pertemuan urgen pada Selasa (14/2/2023) sebagai respons atas wabah virus Marburg yang mematikan di Afrika.
Dilansir dari New York Post, sedikitnya sembilan orang meninggal karena wabah virus Marburg baru-baru ini di Afrika.
Pada Senin (13/2/2023), Ekuatorial Guinea mengumumkan adanya wabah virus Marburg pertama kalinya di negara tersebut.
Baca juga: Wabah Virus Marburg Muncul di Afrika, 200 Orang Dikarantina, Kematian Capai 88 Persen
Virus Marburg adalah salah satu penyakit paling mematikan. Virus ini menyebabkan demam berdarah dengan rasio kematian hingga 88 persen, jauh lebih mematikan daripada Ebola, menurut WHO.
WHO menuturkan, virus Marburg dapat menular melalui kontak langsung seperti cairan tubuh orang yang terinfeksi atau bisa melalui medium lain seperti seprai atau pakaian.
“Marburg sangat menular. Berkat tindakan cepat dan tegas oleh otoritas Ekuatorial Guinea dalam mengonfirmasi penyakit tersebut, tanggap darurat dapat dilakukan dengan cepat sehingga kami menyelamatkan nyawa dan menghentikan virus sesegera mungkin,”kata Direktur Regional WHO untuk Afrika Matshidiso Moeti.
Sampel kasus virus Marburg dari Ekuatorial Guinea dikirim ke laboratorium di Senegal untuk dicari asal-usul wabah.
Sejauh ini, sembilan orang dari 16 suspek kasus virus Marburg meninggal dunia.
Baca juga: Virus Marburg Tewaskan Warga Ghana, Virus Apa Itu dan Apakah Bisa Dihindari?
WHO menuturkan, gejala utama dari infeksi virus Marburg adalah demam berdarah parah selama tujuh hari.
Setelah terinfeksi selama beberapa hari, pasien menunjukkan beberapa ciri-ciri seperti mata cekung, wajah tanpa ekspresi, dan kelesuan ekstrem.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.