Seorang pejabat partai mengatakan mereka akan "mengarahkan kembali" fokus penduduk ke upaya untuk membangun kembali dan menekankan tidak ada seorang pun selain Erdogan yang dapat melakukan ini dengan cepat. Pejabat lain mengatakan mereka akan menunjukkan usaha rekonstruksi di daerah yang mengalami keruntuhan bangunan secara massif, di mana 227.000 bangunan runtuh atau terancam diruntuhkan.
Baca juga: Turkiye Akan Kembali Bahas Keanggotaan NATO dengan Swedia dan Finlandia pada 9 Maret
Blok oposisi sentris akhirnya pada Senin (6/3/2023) menunjuk mantan pegawai negeri Kilicdaroglu, pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) sejak 2010, sebagai kandidatnya.
Wilayah tersebut memberikan suara 65 persen atau lebih untuk AKP dan sekutu nasionalisnya MHP dalam pemilihan terakhir pada 2018. Banyak warga mengatakan kepada Reuters bahwa partai oposisi terlambat untuk menentukan calon dan mereka hanya akan mendukung satu yang memiliki akar nasionalis, seperti Wali Kota Ankara Mansur Yavas - yang dijadwalkan menjadi salah satu wakil presiden Kilicdaroglu jika dia menang.
Salah satu pedagang bahan bangunan di Adiyaman, sebuah kota berpenduduk 650.000 jiwa yang pusat kotanya berubah menjadi reruntuhan beton, mengganggap wacana Kilicdaroglu sebagai presiden sebagai lelucon.
Baca juga: Jelang Akhiri Pelayanan, Rumah Sakit Lapangan Indonesia Diserbu Pasien Turkiye
Umur, seorang akuntan muda di kota itu, mengatakan dia bermaksud memberikan suara pertamanya untuk oposisi tetapi hanya jika kandidatnya adalah "orang yang rendah hati dan efektif seperti Yavas."
Para pejabat melontarkan gagasan untuk menunda pemilihan - sebelum mundur dan terus maju dengan tanggal 14 Mei, sebuah keputusan yang sulit dipahami oleh beberapa orang.
"Tidaklah bijaksana untuk mengadakan pemilihan pada bulan Mei. Orang-orang terluka, kami masih terluka," kata Mahmut, seorang pekerja asuransi di Kota Besni.
Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Penyintas Korban Gempa Turki Pikir Ulang untuk Pilih Erdogan pada Pilpres.
Baca juga: Jumlah Korban Tewas Gempa Turkiye dan Suriah Tembus 50.000 Jiwa, 184 Orang Ditangkap
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.