Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyintas Gempa Turkiye Pikir Ulang Pilih Erdogan pada Pilpres

Kompas.com - 08/03/2023, 19:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Seorang pejabat partai mengatakan mereka akan "mengarahkan kembali" fokus penduduk ke upaya untuk membangun kembali dan menekankan tidak ada seorang pun selain Erdogan yang dapat melakukan ini dengan cepat. Pejabat lain mengatakan mereka akan menunjukkan usaha rekonstruksi di daerah yang mengalami keruntuhan bangunan secara massif, di mana 227.000 bangunan runtuh atau terancam diruntuhkan.

Baca juga: Turkiye Akan Kembali Bahas Keanggotaan NATO dengan Swedia dan Finlandia pada 9 Maret

Oposisi yang tidak meyakinkan

Blok oposisi sentris akhirnya pada Senin (6/3/2023) menunjuk mantan pegawai negeri Kilicdaroglu, pemimpin Partai Rakyat Republik (CHP) sejak 2010, sebagai kandidatnya.

Wilayah tersebut memberikan suara 65 persen atau lebih untuk AKP dan sekutu nasionalisnya MHP dalam pemilihan terakhir pada 2018. Banyak warga mengatakan kepada Reuters bahwa partai oposisi terlambat untuk menentukan calon dan mereka hanya akan mendukung satu yang memiliki akar nasionalis, seperti Wali Kota Ankara Mansur Yavas - yang dijadwalkan menjadi salah satu wakil presiden Kilicdaroglu jika dia menang.

Salah satu pedagang bahan bangunan di Adiyaman, sebuah kota berpenduduk 650.000 jiwa yang pusat kotanya berubah menjadi reruntuhan beton, mengganggap wacana Kilicdaroglu sebagai presiden sebagai lelucon.

Baca juga: Jelang Akhiri Pelayanan, Rumah Sakit Lapangan Indonesia Diserbu Pasien Turkiye

Umur, seorang akuntan muda di kota itu, mengatakan dia bermaksud memberikan suara pertamanya untuk oposisi tetapi hanya jika kandidatnya adalah "orang yang rendah hati dan efektif seperti Yavas."

Para pejabat melontarkan gagasan untuk menunda pemilihan - sebelum mundur dan terus maju dengan tanggal 14 Mei, sebuah keputusan yang sulit dipahami oleh beberapa orang.

"Tidaklah bijaksana untuk mengadakan pemilihan pada bulan Mei. Orang-orang terluka, kami masih terluka," kata Mahmut, seorang pekerja asuransi di Kota Besni.

Artikel ini pernah tayang di VOA Indonesia dengan judul Penyintas Korban Gempa Turki Pikir Ulang untuk Pilih Erdogan pada Pilpres.

Baca juga: Jumlah Korban Tewas Gempa Turkiye dan Suriah Tembus 50.000 Jiwa, 184 Orang Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com