Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/02/2023, 13:43 WIB

ANKARA, KOMPAS.com - Jumlah korban gempa Turkiye dan Suriah yang meninggal dunia dilaporkan telah menembus angka 50.000 jiwa pada Jumat (24/2/2023) malam waktu setempat.

Di Turkiye, Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) melaporkan 44.218 orang tewas akibat gempa bumi dahsyat yang terjadi sejak 6 Februari lalu.

Sementara di Suriah, jumlah korban meninggal terakhir yang diumumkan mencapai 5.914 orang.

Baca juga: Kepala Badan Pangan PBB Kisahkan Pemandangan Apokaliptik di Turkiye

Dengan begitu, total ada 50.132 kematian yang sudah ditemukan dalam gempa Turkiye dan gempa Suriah.

Turkiye menangkap 184 orang 

Kaitannya dengan gempa berkekuatan M 7,8 kali ini, Otoritas Turkiye dilaporkan telah menangkap 184 orang yang diduga bertanggung jawab atas runtuhnya bangunan dalam musihab tersebut.

Kantor berita Reuters melaporkan, jumlah itu bisa saja bertambah karena penyelidikan atas kasus itu masih berlangsung.

Setidaknya, lebih dari 160.000 bangunan berisi 520.000 apartemen di Turkiye tercatat kini dalam kondisi runtuh atau rusak akibat bencana terburuk dalam sejarah modern negara tersebut.

Menteri Kehakiman Turkiye Bekir Bozdag mengatakan, lebih dari 600 orang telah diselidiki sehubungan dengan bangunan yang runtuh.

Dia berbicara demikian dalam konferensi pers yang diadakan di Kota Diyarbakir pada Sabtu (25/2/2023).

Baca juga: Turkiye Tangkap 184 Orang Terkait Runtuhnya Bangunan saat Gempa

Dia merinci, orang-orang yang secara resmi telah ditangkap dan ditahan di Turkiye, termasuk 79 kontraktor konstruksi, 74 orang yang memikul tanggung jawab hukum atas bangunan, 13 pemilik properti, dan 18 orang yang telah melakukan perubahan pada bangunan.

Banyak orang Turkiye telah menyatakan kemarahan atas apa yang mereka lihat sebagai praktik bangunan yang korup dan perkembangan kota yang cacat.

Presiden Turkiye Tayyip Erdogan telah menjanjikan pertanggungjawaban.

Menurut laporan beberapa media lokal, termasuk TRT Haber, Wali Kota Distrik Nurdagi termasuk di antara mereka yang ditangkap di provinsi Gaziantep sebagai bagian dari penyelidikan atas bangunan yang runtuh dalam gempa.

Baca juga: Turkiye Bangun Kembali Rumah untuk 1,5 Juta Warga Terdampak Gempa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Membaca Peluang Mike Pence Kalahkan Donald Trump Dapatkan Tiket Pilpres AS dari Partai Republik

Membaca Peluang Mike Pence Kalahkan Donald Trump Dapatkan Tiket Pilpres AS dari Partai Republik

Global
4 Anak Korban Kecelakaan Pesawat Ditemukan Masih Hidup Setelah 40 Hari di Amazon

4 Anak Korban Kecelakaan Pesawat Ditemukan Masih Hidup Setelah 40 Hari di Amazon

Global
Rangkuman Hari Ke-471 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Balasan Ukraina Dimulai, Drone Hantam Voronezh Rusia

Rangkuman Hari Ke-471 Serangan Rusia ke Ukraina: Serangan Balasan Ukraina Dimulai, Drone Hantam Voronezh Rusia

Global
Indonesia Tuding Uni Eropa Lakukan Imperialisme Regulasi dengan UU Deforestasi

Indonesia Tuding Uni Eropa Lakukan Imperialisme Regulasi dengan UU Deforestasi

Global
Putin Sebut Serangan Balasan Ukraina Telah Dimulai, tapi...

Putin Sebut Serangan Balasan Ukraina Telah Dimulai, tapi...

Global
Mantan PM Inggris Boris Johnson Umumkan Mundur sebagai Anggota Parlemen

Mantan PM Inggris Boris Johnson Umumkan Mundur sebagai Anggota Parlemen

Global
[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Sosok di Balik Video Porno “Transportasi Umum”

[POPULER GLOBAL] Perkampungan Ilegal WNI di Malaysia | Sosok di Balik Video Porno “Transportasi Umum”

Global
Panel Senat AS Setuju Cabut Status China Sebagai Negara Berkembang

Panel Senat AS Setuju Cabut Status China Sebagai Negara Berkembang

Global
Serangan Balik Ukraina Dibantu Tank Barat Dilaporkan Terjadi di Orikhiv

Serangan Balik Ukraina Dibantu Tank Barat Dilaporkan Terjadi di Orikhiv

Global
Misteri Orang Misterius di Ohio yang Mengidap Covid-19 Jenis Baru, Virus Ditemukan di Saluran Pembuangan

Misteri Orang Misterius di Ohio yang Mengidap Covid-19 Jenis Baru, Virus Ditemukan di Saluran Pembuangan

Global
Akses Data dan Informasi Sensitif Pengguna TikTok AS Kembali Dipermasalahkan

Akses Data dan Informasi Sensitif Pengguna TikTok AS Kembali Dipermasalahkan

Global
Pengacara New York Salahkan ChatGPT karena Sodorkan Penelitian Hukum Fiktif

Pengacara New York Salahkan ChatGPT karena Sodorkan Penelitian Hukum Fiktif

Global
China Berencana Atur Layanan Berbagi File seperti Bluetooth dan Airdrop

China Berencana Atur Layanan Berbagi File seperti Bluetooth dan Airdrop

Global
Pendiri WikiLeaks Julian Assange Berpotensi Diekstradisi ke AS

Pendiri WikiLeaks Julian Assange Berpotensi Diekstradisi ke AS

Global
Tuntutan Federal Bisa Penjarakan Trump atau Malah Naikkan Reputasinya?

Tuntutan Federal Bisa Penjarakan Trump atau Malah Naikkan Reputasinya?

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com