Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kanada, Ada Kereta yang Bisa Dicegat seperti Angkot

Kompas.com - 05/03/2023, 21:00 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sejak 1950-an, sejumlah perempuan muda hilang saat menumpang antara Smithers dan Prince Rupert, karena kemiskinan dan kurangnya transportasi umum yang parah di sepanjang Highway 16 selain bus dua kali seminggu.

Angka resmi menunjukkan bahwa jumlahnya sekitar 20, tetapi keluarga dan aktivis masyarakat memperkirakan bahwa lebih dari 50 perempuan hilang atau ditemukan tewas.

Menurut MacLean: "Seorang perempuan muda di British Columbia utara yang memilih untuk menumpang di Highway 16 timur atau barat dari Prince George, artinya sudah mengucapkan selamat tinggal kepada orang yang dicintai. Penduduk asli naik dan turun dari kereta ini untuk pergi ke pertemuan dan acara atau tidak ada cara lain selain bus itu."

Kereta melintasi jembatan yang rapuh, saya melirik ke bawah ke badan air yang mengalir di bawah rel sementara penumpang lain memandang ke hutan untuk mencari grizzlies dan beruang hitam.

Tepat ketika kami melewati stasiun Kwinitsa, saya melihat seekor beruang hitam kecil berlari menjauh dari rel. Saya menyadari bahwa apa yang menjadi salah satu perjalanan terbesar dalam hidup saya hanyalah perjalanan biasa untuk yang lain.

Menjelang sore, Sungai Skeena muncul dari utara dan tetap dekat dengan kereta, menyemangatinya hingga garis finis.

Namanya diambil dari bahasa asli Gitxsan, yang berarti "sungai kabut", Sungai Skeena mengalir melalui ngarai dan melewati pegunungan sebelum akhirnya memisahkan diri dan mengalir ke Samudra Pasifik, meninggalkan kami untuk melakukan perjalanan ke Prince Rupert sendirian.

Baca juga: Viral, Video Copet Angkot Gagal Beraksi, Dikeroyok dan Ditelanjangi Penumpang

Monisha Rajesh adalah penulis 'Keliling Dunia dalam 80 Kereta'. Anda dapat membaca versi asli artikel ini yang berjudul Canada's train that takes hitchhikers di BBC Travel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com