Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Kereta Api di Austria Berhenti Total karena Karyawan Mogok Massal Minta Naik Gaji

Kompas.com - 28/11/2022, 17:27 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

WINA, KOMPAS.com – Layanan kereta api di seluruh Austria berhenti pada Senin (28/11/2022), karena para karyawannya melakukan aksi mogok massal selama 24 jam untuk menuntut gaji lebih tinggi.

Alhasil, berbagai stasiun kereta api yang biasanya ramai, pada hari ini dibiarkan sepi dengan sekitar satu juta pelancong terlantar.

"Serikat kereta api Vida mogok hari ini dari pukul 00.00 hingga 24.00. Karena alasan ini, tidak ada kereta yang dapat beroperasi sepanjang hari di seluruh Austria dan melintasi perbatasan," tulis operator kereta api OeBB di situs webnya.

Baca juga: Negara-negara Netral Eropa Mulai Daftar NATO, Apakah Austria Selanjutnya?

Sebagaimana dikutip dari AFP, Vida mengatakan bahwa negosiasi untuk menaikkan gaji 50.000 pekerja kereta api telah gagal.

Vida menuduh para pemimpin perusahaan telah "mengejek" para karyawan dengan "tawaran palsu".

Vida ingin gaji dinaikkan sebesar 400 euro (415 dollar AS) atau bukan 208 euro yang ditawarkan untuk meredam dampak lonjakan inflasi, yang mencapai 11 persen tahun ke tahun di bulan Oktober.

Sementara, pekerja kereta malam menginginkan bisa memperoleh penghasilan bersih mulai dari 1.356 euro per bulan, menurut serikat pekerja.

Selam ini aksi mogok massal jarang terjadi di Austria.

Kenaikan upah biasanya ditentukan oleh perundingan bersama antara Kamar Ekonomi Austria dan serikat pekerja yang mewakili berbagai cabang.

Baca juga: Cacar Monyet Menyebar ke Austria, Ceko, dan Slovenia

Dalam transportasi kereta api, pemogokan terakhir yang berlangsung beberapa hari dimulai pada tahun 2003.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com