Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gembong Narkoba Thailand Operasi Plastik Mirip Pria Korea demi Hindari Polisi

Kompas.com - 02/03/2023, 13:28 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

BANGKOK, KOMPAS.com - Seorang gembong narkoba Thailand menjalani operasi plastik beberapa kali agar terlihat seperti "pria Korea yang tampan" dan menghindari hukum, kata pihak berwenang setempat.

Saharat Sawangjaeng, alias Seong Jimin, ditangkap pekan lalu di sebuah kondominium di Bangkok.

Kepolisian Thailand, yang telah memburu pria berusia 25 tahun itu selama tiga bulan, mengatakan "tidak ada wajah aslinya yang tersisa".

Baca juga: Pria Ini Sial 3 Kali Jadi Korban Salah Tangkap Polisi karena Punya Nama Sama dengan Bandar Narkoba

Polisi berhasil melacak Sawangjaeng dengan menelusuri peredaran ekstasi ke penjual dan pembeli lain di Bangkok.

Kepada polisi, para saksi menggambarkan Sawangjaeng sebagai "pria Korea yang tampan". Sawangjaeng juga mengubah namanya menjadi nama orang Korea.

Dalam video penangkapan yang dirilis polisi, Sawangjaeng mengatakan ingin pindah ke Korea Selatan: "Saya ingin memulai hidup baru. Saya bosan dengan Thailand".

Sawangjaeng didakwa melakukan impor ilegal narkotika. Dia mengaku memesan MDMA--yang juga dikenal sebagai ekstasi--melalui situs gelap menggunakan mata uang kripto, kata polisi minggu lalu.

Saharat Sawangjaeng ditangkap di sebuah kondominium di Bangkok.KEPOLISIAN THAILAND via BBC INDONESIA Saharat Sawangjaeng ditangkap di sebuah kondominium di Bangkok.
Sebelumnya, Sawangjaeng pernah ditangkap sedikitnya tiga kali.

Dalam salah satu insiden, dia ditahan atas tuduhan penyerangan. Saat itu, polisi menemukan 290 pil ekstasi dan dua kilogram narkotika dalam bentuk cair.

Baca juga:

Namun, Sawangjaeng berhasil lolos dari penahanan dan menjalani operasi plastik untuk menghindari polisi.

Mayor Jenderal Polisi Thailand, Theeradej Thammasutee, merujuk Sawangjaeng sebagai "salah satu penyebab utama epidemi MDMA Bangkok", menurut laporan The Straits Times.

"Dia adalah gembong narkoba yang mengimpor MDMA dari Eropa pada usia 25 tahun. Kami percaya ada lebih banyak tersangka di luar negeri. Kami akan melanjutkan penyelidikan," kata Thammasutee.

Sementara itu, dalam sebuah video, Sawangjaeng mengatakan narkoba yang dia impor sebagian besar dari Belanda.

Dia menambahkan, tidak mengetahui identitas orang yang berurusan dengannya dalam peredaran narkoba.

Baca juga: Mengira Kangkung, Keluarga Ini Ternyata Makan Sup Ganja di Thailand

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com