Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/02/2023, 08:49 WIB

ALEPPO, KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun, penduduk Aleppo di Suriah hidup dibayangi pemboman dan pertempuran di kota mereka.

Aleppo, yang dulu merupakan kota terbesar dan paling kosmopolitan di Suriah, berada di zona pertempuran paling sengit dalam perang saudara.

Situasi kini bertambah pelik setelah gempa bermagnitudo 7,8 yang berpusat di Gaziantep, Turkiye, turut mengguncang Aleppo pada Senin (6/2/2023), menewaskan 2.262 orang dari total 11.236 korban jiwa dari kedua negara hingga Rabu (8/2/2023).

Baca juga: Krisis dalam Krisis di Suriah: Rusak karena Perang, Hancur akibat Gempa

Pertempuran sebagian besar dihentikan di Aleppo pada 2016, tetapi baru sejumlah kecil dari banyak bangunan yang rusak dan hancur telah dibangun kembali.

Para warga baru-baru ini juga berkutat dengan kemerosotan ekonomi Suriah yang membuat harga pangan melonjak dan penduduk jatuh ke dalam kemiskinan.

Warga bernama Hovig Shehrian mengatakan, selama perang terburuk di Aleppo pada 2014, dia dan orangtuanya meninggalkan rumah mereka di garis depan karena ada penembakan dan tembakan sniper.

Selama bertahun-tahun, mereka pindah dari permukiman ke permukiman untuk menghindari pertempuran.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Itu sudah rutinitas harian kami. Setiap kali kami mendengar suara, kami pergi, kami tahu siapa yang harus dihubungi dan apa yang harus dilakukan,” kata pria berusia 24 tahun itu, dikutip dari Associated Press.

“Tapi… kami tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan gempa. Saya khawatir kami akan mati.”

Para pekerja Pertahanan Sipil Suriah dan petugas keamanan menyisir puing-puing bangunan yang ambruk di Aleppo, Suriah, Senin (6/2/2023). Gempa Suriah terjadi bersamaan di Turkiye yang menewaskan lebih dari 11.000 orang.AP PHOTO/OMAR SANADIKI Para pekerja Pertahanan Sipil Suriah dan petugas keamanan menyisir puing-puing bangunan yang ambruk di Aleppo, Suriah, Senin (6/2/2023). Gempa Suriah terjadi bersamaan di Turkiye yang menewaskan lebih dari 11.000 orang.
Gempa di Turkiye dan Suriah pada dini hari membuat warga Aleppo tersentak bangun dan lari ke jalan di bawah dinginnya hujan musim dingin.

Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Pria Kamboja Bangun Rumah Pesawat di Tengah Ladang, Nabung 30 Tahun, Jadi Tempat Piknik

Pria Kamboja Bangun Rumah Pesawat di Tengah Ladang, Nabung 30 Tahun, Jadi Tempat Piknik

Global
Unggah Video Minum Tuak, Wanita India Ditangkap Departemen Cukai

Unggah Video Minum Tuak, Wanita India Ditangkap Departemen Cukai

Global
Tampar Wanita dengan Piza Saat Bertengkar, Pria Ini Diringkus Polisi

Tampar Wanita dengan Piza Saat Bertengkar, Pria Ini Diringkus Polisi

Global
Petinggi Uni Eropa: Hubungan China dan Rusia Ada Batasnya

Petinggi Uni Eropa: Hubungan China dan Rusia Ada Batasnya

Global
Malaysia Tangkap Pengemis Asal Indonesia, Sehari Kantongi Rp 340.000, Berangkat Naik Grab

Malaysia Tangkap Pengemis Asal Indonesia, Sehari Kantongi Rp 340.000, Berangkat Naik Grab

Global
Jepang Larang Peneliti China dan Rusia di Lembaga Ilmiah Antariksa, Ini Alasannya

Jepang Larang Peneliti China dan Rusia di Lembaga Ilmiah Antariksa, Ini Alasannya

Global
Selama Ramadhan, Arab Saudi Pangkas Jeda Azan-Ikamah Jadi 10 Menit untuk Subuh dan Isya

Selama Ramadhan, Arab Saudi Pangkas Jeda Azan-Ikamah Jadi 10 Menit untuk Subuh dan Isya

Global
Sabah Malaysia Ingin Punya Fasilitas Publik Setara IKN

Sabah Malaysia Ingin Punya Fasilitas Publik Setara IKN

Global
Imbas SVB Bangkrut, Simpanan Bank Kecil di AS Turun Capai Rekor

Imbas SVB Bangkrut, Simpanan Bank Kecil di AS Turun Capai Rekor

Global
Jumlah Miliarder di Dunia Turun, Paling Banyak dari China, lalu Siapa yang Terkaya?

Jumlah Miliarder di Dunia Turun, Paling Banyak dari China, lalu Siapa yang Terkaya?

Global
Biden Sebut China Belum Kirim Senjata ke Rusia

Biden Sebut China Belum Kirim Senjata ke Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-394 Serangan Rusia ke Ukraina: PBB Tuding Rusia-Ukraina Sama Saja | Kostyantynivka Diserang

Rangkuman Hari Ke-394 Serangan Rusia ke Ukraina: PBB Tuding Rusia-Ukraina Sama Saja | Kostyantynivka Diserang

Global
[POPULER GLOBAL] Militer China Usir Kapal AS | Do Kwon Ditangkap

[POPULER GLOBAL] Militer China Usir Kapal AS | Do Kwon Ditangkap

Global
KJRI Chicago Prakarsai Penyelenggaraan ASEAN Networking Reception

KJRI Chicago Prakarsai Penyelenggaraan ASEAN Networking Reception

Global
Lomba Ngaji dan Azan Berhadiah Rp 48,5 Miliar Digelar di Riyadh, Dinilai 120 Juri

Lomba Ngaji dan Azan Berhadiah Rp 48,5 Miliar Digelar di Riyadh, Dinilai 120 Juri

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+