Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Kebijakan Beberapa Negara untuk Tangani Populasi yang Menua

Kompas.com - 02/02/2023, 12:13 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Selain rencana untuk menambah anggaran kebijakan anak sampai dua kali lipat dan membuat lembaga pemerintah khusus untuk menangani permasalahan populasi menua, pemerintah Jepang juga berinvestasi dalam pembantu robot untuk mempermudah hidup lansia (manusia lanjut usia).

Didukung dengan pembiayaan pemerintah, perusahaan-perusahaan Jepang banyak berinvestasi dalam merancang robot dengan wujud anjing dan anjing laut berbulu untuk membantu pengasuh.

Robot-robot ini diciptakan agar dapat memantau pengguna, terlibat dalam percakapan, dan membantu pergerakan.

Mengubah total kebijakan satu anak

Pemerintah China telah menawarkan potongan pajak dan tunjangan kesehatan persalinan sejak mencabut kebijakan satu anak yang kontroversial pada 2016. Kini, pemerintah tersebut memperbolehkan pasangan suami-istri memiliki dua anak.

Presiden China Xi Jinping menyebut pendongkrakan tingkat kelahiran sebagai agenda prioritas pada November 2022. Namun, menaikkan angka kelahiran terbukti lebih sulit daripada menurunkannya.

Populasi China merosot untuk pertama kalinya dalam enam dekade sejak 2023, dengan hanya 6,77 kelahiran per 1.000 orang.

Xi Jinping berjanji bahwa pemerintahnya akan ‘menjalankan strategi nasional yang proaktif’ dalam menangani masalah populasi yang menua.

Namun, masa depan China kurang meyakinkan menurut proyeksi PBB. Jumlah penduduk China yang berusia antara 15 dan 64 tahun diperkirakan akan turun lebih dari 60 tahun abad ini.

Tenaga kerja yang menua dikhawatirkan akan mempengaruhi perekonomian China, dan perlambatan ekonomi dalam bentuk apapun dapat berimbas pada seluruh dunia.

Baca juga: Mengapa Populasi China Bisa Turun Drastis?

Pendidikan seumur hidup

Seorang anak laki-laki memancing ikan bersama kakeknya.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Seorang anak laki-laki memancing ikan bersama kakeknya.
Singapura adalah negara berikutnya yang masyarakatnya menua dengan semakin cepat.

Untuk membantu sektor ketenagakerjaan menangani populasi menua, pemerintah Singapura berinvestasi dalam gagasan berupa pendidikan seumur hidup.

Beberapa perguruan tinggi menawarkan alumni-nya mata kuliah pilihan yang relevan dengan industri mereka hingga 20 tahun setelah tahun mereka lulus.

Ada pula perguruan tinggi lain yang menawarkan kredit kepada alumni untuk mengimbangi biaya mata kuliah yang berkaitan dengan keterampilan baru, menurut Bank Dunia.

Warga Singapura juga dapat memanfaatkan skema tunjangan hidup asuransi umur panjang nasional.

Program tersebut memberikan mereka mereka uang bulanan hingga akhir hidup mereka yang kemudian mengurangi risiko hidup lebih lama dari sumber daya pensiun mereka.

“Berapa pun usia Anda hidup, Anda tak akan perlu khawatir,” Pemerintah Singapura mengeklaim.

Skema ini dibiayai melalui kontribusi bulanan wajib ke rekening seseorang dan memberikan jaminan hari tua selama pemegang polis masih hidup.

Baca juga: Singapura Wajibkan Pemberian Libur bagi Pekerja Domestik, PRT Asal Indonesia Senang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com