Menlu Gabon Meninggal Kena Serangan Jantung Saat Akan Rapat Kabinet

LIBREVILLE, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Gabon, Michael Moussa Adamo, meninggal karena serangan jantung saat hendak menghadiri rapat kabinet pada Jumat (20/1/2023).

Penyebab kematiannya dikonfirmasi oleh Pemerintah Gabon dan sumber kepresidenan.

Moussa Adamo (62) adalah sekutu Presiden Ali Bongo Ondimba sejak lama. Para ahli sempat berupaya menyelamatkan nyawanya, tetapi tidak membuahkan hasil.

Baca juga: Bocah 7 Tahun Ini Alami 7 Kali Serangan Jantung Setelah Disengat Kalajengking, Akhirnya Meninggal

Sumber yang dekat dengan Istana Presiden mengatakan kepada AFP, Adamo sedang duduk di ruang tunggu tepat sebelum dimulainya rapat kabinet.

Ia berada di hadapan beberapa rekan pemerintahnya lalu mulai merasa tidak enak badan.

Adamo kemudian dibawa ke rumah sakit militer ketika tidak sadarkan diri, tetapi meninggal tepat setelah tengah hari, kata sumber tersebut yang berbicara tanpa menyebut nama.

Menanggapi kematian Adamo, Presiden Bongo di Twitter menggambarkan Menlu Gabon itu sebagai diplomat hebat dan negarawan sejati.

Baca juga:

• Tentara Rusia Tewas Overdosis dan Serangan Jantung Saat Dipanggil Mobilisasi Parsial ke Ukraina
• Lansia Tewas karena Serangan Jantung setelah Dipukul Tetangganya, Awalnya Tanam Pohon
• Seorang Pria Tewas Kena Serangan Jantung Saat Kubur Wanita yang Dibunuhnya

"Bagi saya, dia pertama adalah seorang teman, setia dan bisa dipercaya, yang selalu dapat saya andalkan. Ini kehilangan besar bagi Gabon," tambahnya.

Moussa Adamo lahir di Kota Makokou pada 1961 dan memulai kariernya sebagai presenter di televisi nasional.

Tahun 2000, ia diangkat menjadi kepala staf Menteri Pertahanan yang jabatan menterinya saat itu dipegang Bongo.

Saat Bongo terpilih sebagai presiden setelah kematian ayahnya yakni Omar Bongo Ondimba pada 2009, Moussa Adamo menjabat sebagai penasihat khususnya.

Setelah satu dekade menjadi Duta Besar Gabon untuk Amerika Serikat hingga 2020, ia menjadi Menteri Pertahanan kemudian Menteri Luar Negeri pada Maret 2022.

Baca juga: Kronologi Putri Raja Thailand 3 Minggu Tak Sadarkan Diri, Pingsan karena Masalah Jantung